RIAU24.COM -  Para pengungsi Afghanistan yang memilih melarikan diri dari wilayah mereka akibat konflik tak hanya dihantui paparan Covid-19.

Pengungsi Afghanistan menghadapi lebih banyak ancaman kesehatan, selain virus corona, dikutip dari rmol.id, Kamis, 23 September 2021.

Beberapa dari mereka bahkan mengalami masalah medis lain seperti gangguan mental hingga malnutrisi.

Hal ini disampaikan langsung oleh seorang dokter yang membantu di International Medical Corps.

"Banyak orang terkena berbagai gejala sepert flu, sakit tenggorokan dan diare," ujar dokter yang tak disebutkan namanya itu.

Alhasil, para medis hanya bisa memberikan bantuan ala kadarnya lantaran kondisi terkini yang melanda Afghanistan.

"Kami memiliki tipe bantuan medis yang berbeda. Jika menghadapi kasus yang darurat, kami akan membawa mereka ke rumah sakit terdekat," ujarnya.

Untuk diketahui, konflik terjadi akibat kelompok Taliban merebut kekuasaan di wilayah-wilayah Afghanistan.

Puncaknya terjadi ketika Taliban berhasil masuk ke ibukota Kabul dan resmi mengambil alih kekuasaan negara pada 15 Agustus lalu.

Kondisi ini membuat ribuan orang melarikan diri dari rumah mereka.

Sebagian dari mereka ada yang berhasil dievakuasi oleh bantuan negara asing. Namun tidak sedikit yang terdampar di ibukota Kabul Yang kini berubah menjadi tempat pengungsian dadakan.