5 Mitos Kanker Darah yang Harus Anda Ketahui
RIAU24.COM - Kanker darah terjadi ketika tubuh mulai memproduksi darah yang kurang berkembang yang menghambat fungsi normal tubuh dan menghalangi sumsum tulang yang mencegah infeksi. Karena campuran ini, darah di berbagai jenis sel melakukan fungsi yang berbeda.
Ada banyak mitos seputar kanker darah. Ada berbagai mitos seputar kanker berdarah seperti tidak dapat disembuhkan, bersifat genetik, vitamin dan suplemen dapat membantu, dan lain sebagainya. Dr Girish VB, Konsultan Senior – Hematologi, Hematologi Onkologi, dan transplantasi sumsum tulang, Rumah Sakit Fortis, Bannerghatta Road menceritakan kepada Hindustan Times tentang mitos dan fakta.
zxc1
Mitos 1: Kanker darah bersifat genetik
Jawaban: Ini tidak benar. Faktor risiko seperti merokok dan variasi genetik seperti gen BRCA1 tidak menjamin ancaman kanker darah. Dengan gaya hidup sehat, risiko genetik juga berkurang.
Mitos 2: Mengkonsumsi vitamin dan suplemen dapat membantu mengurangi risiko kanker
Jawaban: Tidak ada data ilmiah yang mendukung pernyataan tersebut. Namun, disarankan untuk mengonsumsi makanan utuh daripada mengonsumsi vitamin buatan dan suplemen kesehatan.
zxc2
Mitos 3: Orang dengan kanker darah harus menjalani transplantasi sumsum tulang.
Jawaban: Sumsum tulang tergantung pada keadaan individu, kondisi yang mendasari, pengobatan, respon dan faktor lainnya. Pasien tidak perlu menjalani transplantasi. Dengan kemajuan teknologi, pengobatan dan tanggapan pasien telah meningkat.
Mitos 4: Anemia adalah sumber kanker darah.
Jawaban: Anemia dapat berkembang pada pasien yang berjuang melawan kanker darah tetapi tidak pernah menjadi sumbernya. Alasan utama terjadinya anemia adalah karena kurangnya sel darah merah atau hemoglobin karena menyimpan oksigen. Ada berbagai alasan kesehatan untuk perkembangan anemia dan kekurangan zat besi adalah yang paling atas.
Mitos 5: Kanker darah tidak dapat disembuhkan.
Jawaban: Dengan kemajuan teknologi, pengobatan kanker meningkat dan orang hidup lebih lama dari sebelumnya. Agen terapeutik seperti kemoterapi, radioterapi, terapi bertarget, transplantasi sumsum tulang dan imunoterapi efektif dan membantu dalam mengalahkan kanker. Dengan diagnosis dini, kemungkinan bertahan hidup juga meningkat.