Tak Izinkan Media Internasional Wawacara Dirinya, Ini Alasan Anies Baswedan
RIAU24.COM - Selama 3,5 tahun memimpin, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ternyata tidak memberikan izin kepada media internasional mewawancarai dirinya.
Dikatakannya, kebanyakan media internasional selalu mengaitkan Kota Jakarta dengan sejumlah isu global, seperti ekstremisme, radikalisme, dan konflik antar-agama.
Anies juga merasa tak perlu menjawab tudingan jika dia merupakan gubernur yang masuk ke kategori ekstrimisme. Anies menyebut tudingan itu akan terjawab dengan sendirinya seiring berjalan waktu.
"Sekarang bulan ini sudah 4 tahun. Jawabannya begini, tolong tunjukkan kebijakan mana yang radikal dari Gubernur DKI? Tolong tunjukkan kebijakan mana yang diskriminatif dari gubernur DKI? Tolong tunjukkan kebijakan mana yang tidak mengayomi kepada semuanya. Kalau tidak ada, batalkan semua tuduhan-tuduhan itu," ujar Anies Baswedan dalam acara Workshop Nasional PAN di Bali.
Dia kemudian mencontohkan salah satu kebijakan yang ia hasilkan, yaitu Biaya Operasional Tempat Ibadah (BOTI). Melalui kebijakan itu, seluruh tempat ibadah di Jakarta mendapat biaya operasional Rp 1 juta per bulan.
"Apakah rumah ibadah Muslim, Kristen, Buddha, Hindu, Katolik. Semuanya terima,” tutur dia.