Hati-hati, Mati Rasa Setelah Bangun Tidur Bisa Jadi Tanda 5 Penyakit Ini
RIAU24.COM - Mati rasa atau kesemutan saat bangun tidur biasanya terjadi ketika salah satu bagian tubuh kewalahan saat tidur. Ini karena sirkulasi darah yang buruk karena tekanan pada saraf.
Namun pada kasus tertentu, mati rasa saat bangun tidur juga bisa menjadi pertanda adanya penyakit yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Mati rasa yang hanya terjadi sesekali adalah normal dan tidak perlu menjadi perhatian.
Namun, kondisi tersebut bisa mengkhawatirkan jika sering terjadi dan bisa menjadi pertanda beberapa penyakit antara lain;
1. Sindrom terowongan karpal
Penyakit ini disebabkan oleh tekanan pada saraf utama di bagian depan pergelangan tangan. Selain sering mati rasa saat bangun tidur, gejala lain dari penyakit ini adalah genggaman tangan jadi kurang kuat dan mudah lesu.
2. Spondilosis leher serviks
Penyakit ini disebabkan oleh cengkeraman tulang belakang di leher. Biasanya, masalah kesehatan ini sering terjadi di kalangan lansia. Selain kesemutan, tanda lain dari cervical spondylosis pada leher adalah leher menjadi kaku serta kaki kehilangan sensasi.
3. Neuropati perifer
Ini adalah penyakit yang disebabkan oleh kerusakan pada sistem saraf. Saraf ini bertanggung jawab untuk menerima dan mengirim sinyal antara sistem saraf utama dan tubuh. Gejala umum dari neuropati perifer adalah sering kesemutan terutama saat bangun tidur di pagi hari, badan terasa nyeri saat bangun tidur dan telinga berdenging.
4. Diabetes
Diabetes adalah penyakit kronis yang menyebabkan gula darah tinggi. Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak merespon insulin secara efektif. Salah satu gejala penyakitnya adalah mati rasa, badan terasa mati rasa serta hilangnya indera perasa dan raba pada kaki.
5. Kekurangan vitamin B12
Vitamin B12 berguna untuk menjaga otak dan saraf berfungsi dengan baik. Kekurangan vitamin B12 dapat disebabkan oleh masalah kesehatan seperti gastritis dan penyakit autoimun. Gejala kekurangan vitamin B12 termasuk anggota badan mati rasa, nyeri sendi dan otot dan nafsu makan berkurang.