RIAU24.COM -  Penjabat Direktur Pusat ontra dan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Michael Orlando mengaku khawatir kalau status negara adidaya tak lagi mereka sandang.

Alasannya karena pencurian teknologi yang dilakukan oleh para saingan dikutip dari CNBC, Minggu, 24 Oktober 2021.

Terutama ketika intelijen AS menyoroti pencurian teknologi khususnya yang dituduhkan kepada China di berbagai sektor termasuk baja hingga panel surya.

"Kami tidak ingin apa yang terjadi di industri lain itu terjadi di sini. Itu bisa parah. Kami harus fokus pada industri ini karena kami tidak bisa kehilangan mereka," ujarnya.

Menurutnya, teknologi yang disebutkannya itu seperti kecerdasan buatan (AI), komputasi kuantum, biosains, semikonduktor, dan sistem otonom.

Intelijen menemukan fakta jika China memiliki kekuatan, bakat, dan ambisi untuk berpotensi melampaui AS sebagai pemimpin dunia dalam urusan AI.

Selain China, intelijen AS juga menyatakan keprihatinan mengenai Rusia yang bekerja sama dengan MIT sejak 2019.