Sedihnya, Demi Membeli Segenggam Beras, Kakek Penjual Batang Singkong Ini Harus Menabung dan Kelaparan Selama Berhari-Hari
RIAU24.COM - Potret tentang kemiskinan tampaknya menjadi masalah yang cukup pelik bagi pemerintah Indonesia. Banyak sekali para lanjut usia yang masih harus berjuang untuk hidup, diusia mereka yang sudah senja.
Seperti kisah Kakek Kamsi. Diusianya yang sudah 75 tahun, ia hidup sebatang kara di gubuknya yang sudah lapuk.
Dan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari, kakek menjual batang singkong. Dari seikat batang singkong, ia hanya mendapatkan 5 ribu rupiah. Namun itupun sering tidak laku. Bahkan kake Kamsi harus berjalan hingga 2 kilometer.
"Kalau ada yang beli kakek senang karena akhirnya bisa makan. Dalam sehari kakek keliling sampai 2 KM, kadang cuma seikat yang terjual. Seringnya nggak ada yang beli, jadi kakek cuma bisa nahan lapar kalo nggak punya uang,” tutur Kakek Kamsi, seperti dikutip dari ViralPedia.
Batang singkong yang dijual pun adalah milik orang lain, jadi kakek cuma menjualnya saja.
"Kalau ada yang beli, kakek kumpulkan uangnya hingga cukup untuk beli beras. Uangnya nggak akan cukup untuk beli lauk pauk. Beli beras saja kakek harus menabungnya berhari-hari. Kalau kakek punya nasi, kakek cukup makan dengan garam saja. Karena sering nggak laku, jadi beli beras pun butuh waktu berhari-hari. Tapi kalo nggak punya uang sama sekali, kakek hanya mampu minum air putih buat mengganjal perut,” ucap Kakek sambil berkaca-kaca.