Pilu, Ibu Ini Ceritakan Bagaimana Balitanya Mati Lemas setelah Terhimpit Furnitur
RIAU24.COM - Pada malam 18 Desember 2004, Meghan Beck yang berusia 3 tahun sedang menikmati film "Frosty the Snowman" sebelum tidur.
zxc1
Balita itu menantikan Natal dan akan menghias kue pada hari berikutnya bersama saudara kembarnya, Ryan dan kakak laki-lakinya, Kyle.
Sang ibu, Kimberly Amato sedang menghadiri pesta lingkungan bersama putranya, Kyle. Dia kembali ke rumah dan menghampiri Meghan dan Ryan, yang tidur di kamar terpisah.
zxc2
Pukul 10 malam Kimberly tidur, dan dibangunkan oleh Meghan sekitar pukul 3:30 pagi.
"Popoknya penuh, dan dia bilang 'Bu, aku anak yang bau,'" kenang Kimberly.
"Saya mengganti popoknya dan berkata, 'Ini belum waktunya untuk bangun.' Itulah terakhir kali saya melihatnya hidup."
Pagi nya, Kimberly terbangun jam 8 pagi oleh suaminya yang meneriakkan namanya. Nada suaranya membuat Kimberly menyadari ada yang tidak beres.
Meghan ditemukan tak responsif dan terperangkap di bawah lemari pakaiannya. Kimberly mengatakan keluarganya tidak mendengar furnitur jatuh.
Kimberly bergegas ke sisi putrinya dan memberikan CPR. Dia ingat sudah lebih dari enam menit, yang merupakan jendela ketika kerusakan otak ireversibel dapat terjadi.
"Aku bilang 'Meggie, Kembalilah pada ibu,'" kata Kimberly kepada Meghan sambil menunggu paramedis.
Ambulans tiba, juga beberapa tetangga dengan latar belakang medis, termasuk seorang dokter ruang gawat darurat.
Kimberly mengikuti ambulans ke rumah sakit setempat di mana dia diberitahu bahwa Meghan sedang diterbangkan ke bangsal trauma di UMass Memorial.
"Saya tahu dalam hati saya dia akan pergi. Tapi aku belum siap menerimanya, aku masih belum, tapi bukankah kita selalu punya harapan."
Saat Kimberly dan suaminya mengikuti ke mana Meghan dibawa, di sanalah putri mereka dinyatakan mati lemas.
"Saya ingat menundukkan kepala dan menarik napas dalam-dalam. Saya bilang bisakah saya melihatnya?" kata Kimberly, perawat mengizinkannya untuk memeluk Meghan yang terbungkus selimut.