Gegara Jual Rudal ke China, Orang-orang Israel Ini Dipaksa Jadi Pesakitan
RIAU24.COM - Sebanyak 10 warga Israel ditambah 3 perusahaan negeri Zionis tersebut diseret ke pengadilan lantaran kedapatan menjual rudal secara ilegal.
Rudal tersebut dijual ilegal ke China dikutip dari sindonews.com, Selasa, 21 Desember 2021.
Departemen Keuangan Kantor Kejaksaan Negara memutuskan mereka didakwa dengan pelanggaran keamanan serius.
Yakni telah melakukan pelanggaran keamanan senjata, pencucian uang, dan pelanggaran Undang-Undang Kontrol Ekspor Pertahanan.
Penangkapan ini diawali ketika rencana Ephraim Menashe, seorang pengusaha drone Israel sekaligus pendiri perusahaan Solar Sky terbongkar.
Ia mempekerjakan Tzvika dan Ziv Naveh, pemilik perusahaan drone Innocon, serta tersangka lain yang tidak disebutkan namanya untuk memproduksi, memperdagangkan, dan mengekspor rudal jelajah untuk penggunaan militer tanpa izin.
Untuk diketahui, Israel memiliki 1.600 eksportir senjata berlisensi, yang mempekerjakan 150.000 hingga 200.000 orang.
Selain itu, terdapat rantai pasokan subkontraktor yang luas yang menyediakan perangkat lunak, perangkat keras, bahan mentah, dan barang lain yang dibutuhkan untuk produksi senjata.
Namun, setelah Badan Pengendalian Ekspor Pertahanan Kementerian Pertahanan, yang didirikan pada tahun 2006, mengelola ekspor dan perizinan semua peralatan dan teknologi pertahanan buatan Israel bekerja, perusahaan-perusahaan tersebut diharuskan untuk mengajukan izin sebelum merundingkan kesepakatan di luar negeri.