Tahukah Anda, Rusia Melarang Warganya Membeli Dolar Selama 6 Bulan Ke Depan
RIAU24.COM - Di tengah penurunan drastis mata uang Rubel lebih dari 50% sejak perang Ukraina dimulai, pemerintah Rusia berusaha keras untuk mencegah nilai mata uangnya jauh lebih jauh.
Dalam langkah terbaru menuju itu, bank sentral Rusia kemarin mengumumkan bahwa mereka melarang warga menggunakan Rubel untuk membeli dolar dan mata uang keras lainnya selama 6 bulan ke depan, yaitu hingga 9 September 2022.
“Bank tidak akan menjual mata uang keras kepada warga selama periode perintah sementara,” kata bank sentral dalam sebuah pernyataan yang diposting ke situs webnya setelah tengah malam waktu Moskow, dan seperti yang dinyatakan oleh sebuah laporan oleh TheWashingtonPost.
Rusia" src="https://im.indiatimes.in/content/2022/Mar/AP--A-woman-walks-past-a-currency-exchange-office-display-listing-the-exchange-rates-of-U_6229a43ec6152.jpg?w=720&h=480&cc=1" style="height:480px; width:720px" />
Bank sentral Rusia juga mengatakan bahwa mereka juga akan membatasi jumlah dolar AS yang dapat ditarik klien dari rekening mata uang keras di bank-bank Rusia, hingga $10.000. Siapa pun yang ingin menarik lebih dari itu dari rekening mata uang keras harus mengambil saldo dalam Rubel, kata Bank Rusia.
Menurut laporan itu , langkah-langkah ini dirancang untuk mencegah orang Rusia mengejar dolar karena mata uang negara itu sendiri, Rubel, anjlok ke posisi terendah baru setelah sanksi ekonomi Barat di tengah perang, yang telah membatasi akses bank sentral ke mata uang kerasnya. cadangan.