Kala JTTS Mampu Mendekatkan yang Jauh dan Menghapuskan Rasa Rindu
RIAU24.COM - Menjelang senja di Kota Pekanbaru, Hekron akhirnya tiba di kota tempat istri dan anak-anaknya berada. Setelah melalui perjalanan yang singkat, akhirnya ia bisa melepas lelah setelah mengemudi truk yang ia bawa dari Kota Dumai.
Pekerjaannya sebagai supir truk antar kota di provinsi Riau, membuat ia sering mengaspal di dua kota tersebut. "Syukurlah, kini perjalanan Dumai ke Pekanbaru, tidak melelahkan seperti dulu. Kondisi kaki yang mulai melemah, membuat saya sedikit kepayahan bila menyetir lebih dari 3 jam," kata Hekron kepada Riau24.com, Senin (08/03/2022).
Tak pernah terlintas di benak Hekron, pria berusia 66 tahun tersebut, bila perjalanan dari Dumai - Pekanbaru yang dulunya bisa menghabiskan waktu 4 hingga 5 jam, kini bisa ia tempuh dengan waktu yang cepat, yaitu hanya sekitar 2 jam.
Bekerja sebagai supir antar kota sudah dilakoni Hekron sejak tahun 1999, membuat ia rela jarang bertemu keluarganya. Bahkan, ia rela menahan rasa rindu untuk bertemu keluarganya karena jarak tempuh yang dirasanya cukup jauh.
"Dulu rasanya menghabiskan waktu di jalan selama 5 hingga 6 jam tersebut, sangat melelahkan. Belum lagi kalau ada perbaikan jalan, pasti akan semakin lama tiba di Pekanbaru. Makanya, saya memilih pulang bertemu keluarga hanya sekali sebulan," kenang Hekron.
Namun kini, harapannya untuk bertemu anak dan cucu sekali seminggu, bukanlah angan belaka. Bagaimana tidak, sejak diresmikan Presiden Joko Widodo pada September 2020 lalu, waktu tempuh antara dua kota di Provinsi Riau itu sangatlah singkat. Hekron akhirnya bisa meninggalkan kota Dumai di Jum’at sore, dan akan kembali dari Kota Pekanbaru pada Minggu malam.
“Akhirnya rasa rindu saya untuk bertemu keluarga bisa terpuaskan, meski hanya sekali seminggu. Tol ini mampu mendekatkan pasangan yang terpaksa LDR seperti saya,” kata Hekron seraya tertawa kecil.
Foto : Jalan Tol Pekanbaru-Dumai menelan investasi sekitar Rp 16,21 triliun (Hutama Karya)
Ruas tol Pekanbaru-Dumai yang merupakan bagian dari jaringan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ini memiliki panjang 131,5 Km dan mampu memangkas jarak antara kedua kota tersebut yang jika melalui jalan nasional sejauh 200 km.
"Dengan adanya JTTS ini sangat membantu saya sebagai supir yang sudah uzur ini. Sangat mempersingkat waktu dan juga jarak tempuh semakin dekat. Bagaimana tidak, dua kota yang cukup jauh ini bisa saya tempuh hanya dalam waktu 2 jam. Sangat berbeda bila dibandingkan dulu. Malah, kalau tidak istirahat, bisa lebih cepat dari itu," ujar Hekron.
Hekron juga menuturkan jika ia beruntung, ia bisa melihat segerombolan gajah yang melintas.
"Jika beruntung saya bisa melihat segerombolan gajah saat melintas di JTTS. Hebatnya pemerintah turut memikirkan keselamatan Satwa Gajah, jadi saya tidak merasa was-was saat melintas di JTTS," kata Hekron.
Cepatnya jarak tempuh yang dilalui oleh Hekron dan jutaan pengendera lainnya, ini merupakan hasil dari kerja keras dari PT Hutama Karya (Persero). Sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), PT Hutama Karya selalu menyiapkan strategi dari setiap pembangunan yang sedang dikerjakan untuk meningkatkan standar pelayanan minimum (SPM) JTTS.
Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) Budi Harto menyebut jika Tol Pekanbaru-Dumai dilengkapi dengan 5 simpang susun alias interchange, 4 jembatan sungai, yaitu Sungai Tekuana, Sungai Bangso, Sungai Sam-Sam dan Sungaui Mandau.
Selain itu, dalam upaya melindungi habitat sekaligus keselamatan Gajah, Hutama Karya juga membuat akses untuk para Gajah yang ada di habitatnya dan bisa langsung terhubung dengan 8 Kantung Gajah-Gajah tersebut tinggal pada Jalan Tol Pekanbaru - Dumai Seksi 4.
Selain untuk menjaga keselamatan para pengguna Jalan Tol, terowongan Perlintasan Gajah berukuran clearance 5,1 meter dan Lebar 40 meter ini dibuat menyesuaikan dengan habitat aslinya di alam. Pagar pengaman juga disiapkan di bagian kiri dan kanan jalan yang ada disekitar Terowongan Perlintasan Gajah. Karena gajah sering melakukan migrasi yang bisa mencapai ratusan km dan bermigrasi dengan pola yang sama. Dua point penting tersebutlah yang membuat perhatian Hutama Karya saat membuat proyek Tol Pekanbaru-Dumai. Sehingga jalan tol ini dilengkapi terowongan untuk gajah, jadilah jalan tol buat gajah.
"Kami ingin, satwa-satwa tersebut aman dan selalu terjaga ekosistemnya," kata Budi.
Saat menghadiri peresmian JTTS, Jokowi menyatakan jika pembangunan JTTS rampung, maka tingkat daya saing Indonesia akan semakin baik karena pergerakan manusia dan barang jadi jauh lebih cepat.
Foto : Perlintasan gajah di tol Pekanbaru-Dumai Foto: Dok. PT Hutama Karya
Jokowi juga berharap dengan adanya Jalan Tol Pekanbaru - Dumai, maka akan meningkatkan sekaligus memudahkan akses antara Pekanbaru sebagai ibukota Provinsi Riau sekaligus kota bisnis dengan Dumai yang merupakan kota pelabuhan.
"Saya berharap dengan adanya JTTS, industri perminyakan dan agribisnis semakin maju. Jalan tol ini akan teintegrasi dengan konektivitas kawasan dan memperlancar arus distribusi barang dari pusat industri ke berbagai wilayah di wilayah Sumatera," harap Jokowi.
Namun, sejak merebak pada Desember 2019, pandemi Covid-19 memberikan dampak yang sangat besar bagi dunia. Baik itu kehidupan sosial dan bermasyarakat, kesehatan, dan ekonomi di berbagai negara termasuk di Indonesia mengalami guncangan hebat. Perubahan gaya hidup terjadi bahkan hampir seluruh negara di dunia. Tak ayal, kontraksi pertumbuhan pun ikut terguncang akibat wabah virus asal China itu. Di Indonesia sendiri, pandemi Covid-19 telah menciptakan jurang yang semakin menganga dan membuat kemunduran di banyak bidang, tak terkecuali pembangunan di Indonesia.
Hal tersebut bahkan telah diungkapkan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dalam acara Webinar LPEM UI, beberapa waktu yang lalu.
Sri mengatakan, “Pandemi membuat kemunduran di bidang pembangunan di Indonesia. Kita butuh dana yang besar untuk membiayai kebutuhan sebanyak itu. Tapi kita sadar, ini dilakukan untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan," jelasnya sat itu.
Namun, meskipun pandemi melanda, tak membuat PT Hutama Karya (Persero) patah arang. Sebagai salah satu BUMN terkemuka di Indonesia, Hutama Karya (Persero) tetap menorehkan prestasi di bidang pembangunan, salah satunya dengan mempercepat proses pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera atau JTTS. Padahal, bukan rahasia lagi, jika suatu pembangunan Jalan Tol tentu akan menyerap anggaran yang sangat besar.
Namun dalam menanggapi hal tersebut, Budi Harto selaku Direktur Utama Hutama Karya mengatakan jika pihaknya tidak mau main-main dan telah menyiapkan strategi untuk mencapai target yang dicanangkan di tahun 2022.
"Meski kondisi Indonesia tengah dilanda pandemi seperti sekarang ini, tapi kami akan tetap fokus pada pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera. Terutama pada tahap I pembangunan yang terdiri dari 8 ruas konstruksi," katanya.
Presiden Jokowi meminta proyek JTTS harus tetap berjalan, karena JTTS merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN). Jokowi berharap, JTTS tetap dalam menciptakan lapangan kerja ditengah pandemi yang tak kunjung usai, mengingat proyek nasional ini telah menyerap tenaga kerja yang cukup banyak.
Untuk mengebut dan percepatan pembangunan mega proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), PT Hutama Karya (Persero) telah melakukan penandatanganan Letter of Commitment (LoC) atas Penyertaan Modal Negara (PMN) Tahun 2021 sebesar Rp 25,2 triliun di Tol Binjai – Stabat.
Dengan disaksikan oleh Menteri Keuangan dan Wakil Menteri BUMN II, penandatanganan dilakukan antara Budi Harto dengan Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko Kementerian BUMN Nawal Nely, Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Rionald Silaban, Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Muhammad Zainal Fatah.
Sri Mulyani menyampaikan jika penandatanganan LoC atau kontrak kinerja ini dilakukan demi mewujudkan akuntabilitas dari dana yang telah diberikan kepada BUMN yang mendapatkan penugasan Pemerintah.
Sri berharap, dengan adanya penandatangan LoC ini, Hutama Karya dapat menjalankan tugas negara dan menggunakan uang negara dengan se-efisien mungkin untuk menyelesaikan ruas-ruas yang ada di JTTS
“Kita berharap dengan penerimaan uang APBN serta penerimaan Bea Cukai yang berasal dari masyarakat, dapat memberi manfaat dalam infrastruktur. Kami berharap lewat penyelesaian Proyek Strategis Nasional, salah satunya lewat JTTS ini, pembangunan yang berkesinambungan dapat dirasakan oleh masyarakat luas.” kata Sri Mulyani.
Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto menjelaskan, PMN Rp 25,2 triliun akan dialokasikan untuk mempercepat penyelesaian pembangunan JTTS. “Dengan PNM sebesar Rp 25,2 Triliun ini, akan digunakan Hutama Karya untuk membiayai seluruh aktivitas pembangunan JTTS. ” tuturnya.
Sebagai salah satu BUMN yang memiliki tagline “Inovasi Untuk Solusi”, Hutama Karya selalu berusaha memberikan kepercayaan dan dampak bagi peningkatan kinerja korporasi serta memberikan manfaat yang optimal bagi kepentingan bangsa dan negara lewat penggunaan teknologi baru, karena dengan adanya teknologi baru akan memberikan kinerja yang lebih efisien dalam pengerjaan konstruksi ke depannya.
Lewat inovasi terbaru, Budi Harto menyebut jika di tahun 2021 yang lalu, Hutama Karya telah berhasil menyelesaikan Proyek Strategis Nasional (PSN).
Hutama Karya telah mengoperasikan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) untuk Ruas Medan – Binjai seksi 1 (Tanjung Mulia – Marelan) sepanjang 4,2 Km dan JTTS Ruas Sigli – Banda Aceh seksi 3 (Jantho – Indrapuri) sepanjang 16 Km pada Maret 2021 yang lalu,” ujar Budi.
Tak tanggung-tanggung, PT Hutama Karya (Persero) bahkan berencana untuk mendivestasikan lima ruas jalan tol yakni Tol Medan-Binjai, Tol Pekanbaru-Dumai, Tol Palembang-Indralaya, Tol Bakauheni-Terbanggi Besar, dan Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung. Selanjutnya, dari lima ruas yang ditawarkan Hutama Karya kepada Indonesia Investment Authority (INA), ada tiga ruas yang dipilih untuk dilakukan asset recycling yakni ruas Medan - Binjai, ruas Terbanggi Besar - Kayu Agung, dan ruas Bakauheni - Terbanggi Besar.
Dalam pembiayaan pembangunan JTTS, EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo menyebut jika Hutama Karya masih mengandalkan pinjaman perbankan.
Kelak jika rampung, kehadiran Tol JTTS akan semakin membuka peluang konektivitas dan meningkatkan kapasitas jalan, sehingga dapat melancarkan kegiatan perekonomian masyarakat sekitar.