RIAU24.COM - Pasutri asal Selandia Baru yang mengajukan permohonan untuk mendaftarkan sayurannya sebagai yang terbesar di dunia oleh Guinness World Records mengaku kaget setelah hasil DNA keluar, ternyata umbi tersebut bukanlah kentang.
zxc1

Colin dan Donna Craig-Brown, yang menggali benda seberat 17,4 pon dari pertanian Waikato mereka pada Agustus 2021, mengatakan bahwa Guinness World Records meminta sampel untuk pengujian DNA sebagai bagian dari syarat pengajuan mereka.
zxc2
Craig-Browns mengatakan Guinness memiliki sampel yang diuji oleh Science & Advice for Scottish Agriculture/SASA, dan pemeriksaan mengungkapkan bahwa umbi yang dinamai pasangan itu sebagai Dug, adalah sebuah labu.

"Saya kecewa, tapi dia masih 'Dug, bukan kentang terbesar'" kata Colin Craig-Brow.

Craig-Brown berspekulasi bahwa Dug mungkin hasil dari bibit yang dia beli yang mungkin telah disilangkan dengan labu dan mentimun.

"Saya mencoba merasionalisasikan bagaimana ini bisa terjadi," katanya.