Sejarah Organisasi Antarpemuda dari Jawa, Madura, Sunda, Bali, Lombok Era Kolonial Belanda
RIAU24.COM - Tri Koro Dharmo atau Jong Java merupakan sebuah organisasi pemuda Indonesia yang cukup besar.
Tahukah jika Tri Koro Dharmo memiliki arti "tiga tujuan mulia" yang mencakup sakti, budi, bhakti?
Dikutip dari berbagai sumber, Organisasi pemuda ini berdiri pada 7 Maret 1915 di Jakarta yang didirikan oleh Satiman Wirjosandjojo di Gedung STOVIA.
Kemudian Pada tahun 1918, Tri Koro Dharmo mengubah namanya menjadi Jong Java dalam kongres I yang diadakan di Solo.
Hal ini dimaksudkan untuk bisa merangkul para pemuda dari Sunda, Madura dan Bali. Tiga tahun kemudian terbersit ide untuk menggabungkan Jong Java dengan Jong Sumatranen Bond, tetapi upaya ini tidak berhasil.
Kegiatan yang dilakukan oleh organisasi ini berkutat pada bidang sosial, budaya, pendidikan, seni, dan lainnya.
Lalu, pada kongres yang diadakan tahun 1922, diputuskan bahwa Jong Java tidak akan menyentuh kegiatan yang berbau politik dan anggotanya tidak akan masuk partai politik.
Agar organisasi Tri Koro Dharmo atau Jong Java ini dapat mencapai tujuannya, maka salah satu upaya yang dilakukan organisasi ini yaitu dengan menambah pengetahuan umum para anggotanya.
Tak hanya itu, para anggota juga dibekali dengan tali persaudaraan antar murid bumiputra, sekolah guru, dan sekolah kejuruan, dan membangkitkan serta meningkatkan rasa patriotisme untuk Indonesia, khususnya wilayah Jawa.
Beberapa tokoh yang menggerakkan organisasi Tri Koro Dharmo diantaranya Dr. Satiman Wirjosandjojo, Wongsonegoro, Muslich, Mosodo, Abdul Rahman.