Kementerian Investasi/BKPM RI Dukung Pemanfaatan Pengelolaan BUMD Riau
RIAU24.COM - JAKARTA - Upaya Gubernur Riau (Gubri) Drs H Syamsuar dalam menarik para investor menanamkan investasinya di daerah ini tidak hanya sebatas kepentingan mengejar target investasi. Namun lebih dari itu, Gubri juga menginginkan agar penanaman modal itu juga melibatkan perusahaan daerah dan masyarakat sekitar.
Terkait dengan regulasi ini, maka Gubri langsung melakukan konsultasi ke Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia di Jakarta.
zxc1
“Tadi bersama Menteri Investasi membahas tentang percepatan izin usaha. Ada beberapa kendala yang kita sampaikan dan beliau sudah memberikan petunjuk, termasuk juga kesempatan BUMD menjalankan usaha seperti yang kita inginkan, Beliau senang karena nanti semua investor di daerah harus bisa bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang ada di daerah termasuk dengan masyarakat yang ada di sekitar perusahaan,” ucap Gubri usai pertemuan, Rabu (13/04/2022).
Lebih lanjut Gubri juga menyampaikan apresiasi dari Meninves/Ka BKPM atas keberhasilan Riau dalam realisasi target investasi yang diberikan oleh pemerintah pusat.
“Beliau juga senang karena target-target investasi yang diberikan kepada Riau selalu over target. Karenanya beliau juga ingin berkunjung ke Riau dan akan terus mendukung berbagai upaya yang dilakukan Pemprov Riau,” lanjut Gubri.
Sementara itu, secara khusus Kepala Dinas LHK Riau Maamun Murod menyebutkan bahwa pihaknya juga telah mendapat dukungan Kementerian Investasi/BKPM terkait upaya pengelolaan HTI oleh BUMD Riau.
zxc2
“Kita mengajukan salah satu izin HTI yang ada di Pelalawan dicabut, kemudian diserahkan pengelolaannya ke BUMD. Tadi Menteri sudah menyetujui, asalkan untuk kepentingan daerah. Dan sudah menginstruksikan deputinya untuk mengakomodir usulan kita,’ ucap Murod.
Investasi di Provinsi Riau meningkat drastis sejak 2019 atau di bawah kepemimpinan Syamsuar-Edy. Tercatat pada 2018, Riau masih berada pada peringkat 10 nasional dan peringkat tiga di Sumatera, dengan capaian realisasi investasi sebesar Rp22,89 triliun. Namun pada 2019 meningkat tajam menjadi peringkat 6 nasional dan nomor satu di Sumatera dengan capaian realisasi investasi sebesar Rp41,80 triliun.
Hingga saat ini, Realisasi investasi di Bumi Melayu Lancang Kuning ini masih tertinggi di Sumatera dan berhasil naik ke posisi 5 besar nasional pada tahun 2021 lalu. (ADV)