Disinggung soal Kasus Pembunuhan Seorang Jurnalis, Putra Mahkota Arab Saudi Pernah Bentak Pejabat AS
RIAU24.COM - Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) beberapa waktu lalu dituntut di pengadilan Amerika Serikat (AS). Ia disebut sebagai otak pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.
Namun fakta baru terungkap, Pangeran MbS dilaporkan pernah membentak penasihat keamanan nasional Amerika Serikat, Jake Sullivan, saat ditanyai kasus pembunuhan tersebut.
Insiden ini terjadi kala keduanya bertemu di kediaman Pangeran MbS pada September 2021.
Sebagaimana diberitakan The Wall Street Journal, Pangeran MbS disebut membentak Sullivan setelah ia menyinggung pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi pada 2018, seperti dikutip dari Middle East Monitor.
"Pangeran mengatakan kepada Sullivan bahwa ia tak mau membahas masalah itu lagi," lanjut laporan dari The Wall Street Journal.
Informasi ini didapatkan The Wall Street Journal dari beberapa sumber yang familiar dengan isu tersebut. Meski dilanda masalah, sumber itu mengatakan Amerika Serikat tidak melupakan permintaan mereka akan peningkatan produksi minyak.
Secara tak langsung, insiden tersebut menggarisbawahi rusaknya hubungan antara AS dan Arab Saudi sejak MbS menjabat sebagai Putra Mahkota pada 2017.
Presiden AS saat ini, Joe Biden, dinilai mengambil sikap yang lebih keras terkait pelanggaran hak asasi manusia Arab Saudi dan perang Yaman. Saudi sendiri memimpin koalisi untuk perang tersebut sejak Maret 2015.
Sementara itu, sikap MbS seolah memperlihatkan kerusakan hubungan Riyadh dan Washington pada bulan lalu kala diwawancara The Atlantic. Dalam wawancara tersebut, MbS memperingatkan AS agar tak ikut campur dengan urusan dalam negeri Saudi.