RIAU24.COM -  Presiden Prancis Emmanuel Macron mengalahkan saingan sayap kanannya Marine Le Pen pada hari Minggu dengan selisih yang cukup jauh. Penghitungan  suara kini sedang dilakukan, lapor Kantor Berita AFP. 

Proyeksi menunjukkan Emmanuel Macron memenangkan pemilihan ulang dengan antara 57,6% dan 58,2% suara, mengalahkan pemimpin sayap kanan Marine Le Pen. 

Sementara itu, Marine Le Pen dalam pidato konsesi mengatakan dia "tidak akan pernah meninggalkan" Prancis dan menyerukan pemilih untuk memilih partainya dalam pemilihan legislatif yang dilakukan pada Juni 2022.

Di antara reaksi pertama terhadap kemenangan dekat Emmanuel Macron, Charles Michel, presiden Dewan Eropa, mengatakan bahwa UE 'dapat mengandalkan Prancis selama lima tahun lagi' setelah Macron diproyeksikan untuk memenangkan pemilihan presiden.

Hasilnya, yang diperkirakan akan dikonfirmasi oleh hasil resmi, akan menyebabkan kelegaan besar di Eropa setelah kekhawatiran kepresidenan Le Pen akan meninggalkan benua tanpa kemudi setelah Brexit dan kepergian kanselir Jerman Angela Merkel.

Macron akan menjadi presiden Prancis pertama yang memenangkan pemilihan kembali sejak Jacques Chirac pada 2002 setelah pendahulunya Nicolas Sarkozy dan Francois Hollande meninggalkan jabatannya setelah hanya satu masa jabatan.