RIAU24.COM - Ikan air tawar terbesar yang tercatat di dunia, yakni ikan pari raksasa, telah ditangkap di Kamboja, menurut para ilmuwan. Spesimen pemecah rekor ditangkap di Sungai Mekong pada 13 Juni 2022. Ukurannya hampir empat meter dari moncong ke ekor dan beratnya sedikit di bawah 300 kilogram, menurut pernyataan dari Wonders of the Mekong, sebuah proyek penelitian bersama Kamboja-AS. 

Rekor sebelumnya untuk ikan air tawar adalah ikan lele raksasa Mekong seberat 293 kg, ditemukan di Thailand pada 2005, kata kelompok itu. Ikan air tawar didefinisikan sebagai ikan yang menghabiskan seluruh hidupnya di air tawar, berbeda dengan spesies laut raksasa seperti tuna sirip biru dan marlin, atau ikan yang bermigrasi antara air tawar dan air asin seperti sturgeon beluga besar.

Ikan pari itu ditangkap oleh seorang nelayan lokal di selatan Stung Treng di timur laut Kamboja. Nelayan itu memberi tahu tim ilmuwan terdekat dari proyek Keajaiban Mekong, yang telah mempublikasikan pekerjaan konservasinya di masyarakat di sepanjang sungai. Dalam beberapa jam setelah diberitahu tentang penangkapan itu, para ilmuwan tiba di tempat kejadian dan kagum dengan apa yang mereka lihat.

'Ya, ketika Anda melihat ikan seukuran ini, terutama di air tawar, sulit untuk dipahami, jadi saya pikir semua tim kami tercengang,' Zeb Hogan, yang memimpin proyek Keajaiban Mekong mengatakan dalam sebuah wawancara online dari Universitas Nevada di Reno.

Universitas bermitra dengan Administrasi Perikanan Kamboja dan USAID, badan pembangunan internasional pemerintah AS. Tangkapan ikan pari bukan hanya tentang membuat rekor baru, tambah Zeb. Fakta bahwa ikan masih bisa sebesar ini adalah tanda harapan untuk Sungai Mekong. Sungai Mekong mengalir melalui Cina, Myanmar, Laos, Thailand, Kamboja, dan Vietnam.

Ini adalah rumah bagi beberapa spesies ikan air tawar raksasa tetapi tekanan lingkungan di jalur air meningkat. Secara khusus, para ilmuwan khawatir program besar pembangunan bendungan dalam beberapa tahun terakhir mungkin secara serius mengganggu tempat pemijahan.

"Ikan besar secara global terancam punah. Mereka spesies bernilai tinggi. Mereka membutuhkan waktu lama untuk menjadi dewasa. Jadi jika mereka ditangkap sebelum dewasa, mereka tidak memiliki kesempatan untuk berkembang biak. Banyak ikan besar ini bermigrasi, jadi mereka membutuhkan area yang luas untuk bertahan hidup," tambah Zeb

Mereka dipengaruhi oleh hal-hal seperti fragmentasi habitat dari bendungan, jelas dipengaruhi oleh penangkapan ikan yang berlebihan. "Jadi sekitar 70% ikan air tawar raksasa secara global terancam punah, dan semua spesies Mekong."

Tim Keajaiban Mekong telah memasukkan perangkat penanda di dekat ekor ikan pari pemecah rekor sehingga mereka dapat melacak pergerakannya dan mengumpulkan data yang belum pernah ada sebelumnya tentang perilakunya. Ikan pari raksasa adalah ikan yang sangat kurang dipahami. Namanya, bahkan nama ilmiahnya, telah berubah beberapa kali dalam 20 tahun terakhir,' tambah Zeb.

"Ini ditemukan di seluruh Asia Tenggara, tetapi kami hampir tidak memiliki informasi tentangnya. Kami tidak tahu tentang sejarah hidupnya. Kami tidak tahu tentang ekologinya, tentang pola migrasinya."

Para peneliti mengatakan itu adalah ikan pari raksasa keempat yang dilaporkan di daerah yang sama dalam dua bulan terakhir, semuanya betina. Penduduk setempat menjuluki ikan pari Boramy, atau 'bulan purnama', karena bentuknya yang bulat dan karena bulan berada di ufuk ketika dibebaskan pada 14 Juni.

Selain kehormatan karena telah menangkap pemecah rekor, nelayan yang beruntung itu diberi kompensasi sesuai harga pasar, yang berarti dia menerima pembayaran sekitar £490 (USD 600 dolar).