Berawal Dari Kedai Nasi Goreng Hingga Bar Kontroversial, Begini Perjalanan Holywings
RIAU24.COM - Holywings menuai kontroversi setelah mengeluarkan minuman beralkohol dengan nama Muhammad dan Maria secara gratis. Minuman ini sendiri sebagai bahan promo untuk pengunjung bernama Muhammad dan Maria. Hal ini membuat Holywings disebut menisatakan agama.
Akhirnya, buntut dari masalah ini adalah dicabutnya izin operasional Holywings dan penutupan kedai. Sampai saat berita ini ditulis, terhitung sudah ada 36 kedai yang tutup dan tak lagi beroperasi. Berikut perjalanan Holywings, yang awalnya hanya kedai kecil hingga menjadi bar yang punya pelanggan tetap.
Holywings berawal dari kedai nasi goreng
Terkenal dengan nama Holywings, bisnis ini awalnya hanyalah kedai nasi goreng. Menurut Co-Founder Holywings, Ivan Tanjaya, bisnis tersebut dirintisnya bersama Eka Setia Wijaya. Kedai nasi goreng tersebut diberi nama Kedai Opa. Sayang, Kedai Opa hanya bertahan selama 3 bulan saja.
Bisnis ini tak berkembang dan seperti tidak bermasa depan cerah. Bersama dengan tiga rekan lainnya, akhirnya dibangunlah sebuah kedai dengan konsep berbeda, yaitu makan sambil minum dan menikmati live music. Meski terinspirasi dari Holycow, menu utama yang disajikan adalah sayap ayam, nama Holywings kemudian dicetuskan untuk kedai yang baru tersebut.