Meninggal Saat Sedang Asyik Berhubungan Seks, Pria Ini Meninggal Secara Mendadak, Ternyata Ini Penyebabnya
RIAU24.COM - Seorang pria Nagpur meninggal saat berhubungan seks dengan pacarnya pada hari Minggu dalam apa yang dikatakan sebagai kasus overdosis Viagra. Ajay Parteki, penduduk asli Saoner di Nagpur telah check in ke sebuah penginapan di kota bersama dengan pacarnya pada Minggu sore.
Sekitar setengah jam kemudian Ajay dikabarkan pingsan dan tak sadarkan diri di kamar, saat berhubungan seks.
Terkejut dengan kejadian itu, gadis itu menelepon teman biasa mereka, yang memberi tahu polisi. Menurut polisi, Ajay tidak mengalami luka fisik di tubuhnya. Pria itu mungkin telah mengkonsumsi alkohol atau obat-obatan, tetapi alasan pastinya akan diketahui setelah laporan post-mortem tiba.
Ada juga laporan bahwa polisi menemukan pil Viagra di sakunya dan diduga meninggal karena overdosis.
Viagra yang digunakan untuk mengobati disfungsi ereksi pada pria dikonsumsi oleh banyak orang sebagai stimulan seksual. Raksasa farmasi AS Pfizer mengembangkannya sebagai obat untuk mengobati nyeri dada yang berhubungan dengan jantung pada tahun 1989 dan kemudian menemukan potensinya yang sekarang melegenda.
Obat ini disetujui untuk penggunaan medis di Amerika Serikat dan Uni Eropa pada tahun 1998. Pada tahun 2017, obat ini tersedia sebagai obat generik setelah paten akhir oleh Pfizer berakhir. Meskipun tidak diragukan lagi pil ajaib, konsumsi Viagra tanpa pengawasan dapat memiliki beberapa efek samping yang parah. Ini bahkan dapat menyebabkan serangan jantung atau ereksi berkepanjangan yang berlangsung selama berjam-jam.
Viagra" src="https://im.indiatimes.in/content/2021/Sep/blue-pill-viagra_61374601e89d5.jpg?w=725&h=483&cc=1" style="height:483px; width:725px" />
Baru-baru ini seorang pria yang baru menikah dari Prayagraj, Uttar Pradesh, dirawat di rumah sakit dengan ereksi terus-menerus dengan rasa sakit yang semakin memburuk setelah overdosis viagra. Wanita berusia 28 tahun yang menikah sekitar tiga bulan lalu itu mulai mengonsumsi viagra atas saran temannya.
Tapi dia dilaporkan mulai meminumnya setiap hari dan mengonsumsi 200 mg, bukan batas yang ditentukan 25-30 mg. Hal ini menyebabkan pria mengalami ereksi yang berlangsung selama berhari-hari, meningkatkan rasa sakit.
Dia dirawat di MLN Medical College, Prayagraj, di mana dokter dari departemen urologi mendiagnosisnya dengan kondisi yang disebut 'priapisme' yaitu ereksi terus-menerus dengan rasa sakit yang semakin parah. Dia menjalani dua operasi dua bulan terpisah di rumah sakit untuk menghilangkan ereksi. Sementara ereksinya yang gigih telah sembuh, kecelakaan itu meninggalkannya dengan tonjolan di selangkangannya yang akan tinggal bersamanya selama sisa hidupnya. Dokter yang melakukan operasi mengatakan bahwa pria itu bisa memiliki kehidupan seks yang normal dan bahkan memiliki anak di masa depan.