RIAU24.COM - Pada tahun 2010 lalu, Netflix sudah pernah ditinggalkan oleh 800 ribu pelanggannya. Ini akibat transisinya dari layanan penyewaan DVD menjadi layanan video streaming.

Butuh waktu 2 tahun bagi Netflix untuk kembali ke posisi awalnya.

Kini, pada kuartal pertama 2022 Netflix kembali ditinggal oleh 200 ribu pelanggan, angka itu terus naik hingga pada kuartal kedua kembali ditinggal oleh 970 ribu pelanggannya.

Akibat kehilangan pelanggan itu Netflix juga mem-PHK 2 persen dari karyawannya.

CEO  perusahaan analitik streaming Ferran G Viliron, mengatakan hal tersebut terjadi dikarenakan situasi ekonomi global yang tidak stabil, ditambah banyak pesaing layanan streaming lainnya.

“hal ini sepertinya karena kompetisi yang tinggi dari layanan streaming lain, situasi ekonomi global” ungkapnya.

Tak hanya itu, kondisi pra pandemi menjadi salah satu alasan Netflix ditinggal para pelanggannya.

Saat pandemi melanda banyak orang yang membutuhkan hiburan, itu dikarenakan adanya pembatasan aktivitas masyarakat, sehingga Netflix menjadi hiburan utama bagi orang yang tetap ingin menikmati layanan video streaming tersebut.

Kini setelah pra-pandemi, masyarakat lebih memilih untuk melakukan aktifitas lain, serta masyarakat telah merindukan untuk beraktifitas diluar rumah.

Hal tersebut menjadi salah satu alasan Netflix ditinggal oleh pelanggannya.

Tak hanya itu, layanan streaming yang hadir kini sudah merajalela, sehingga banyaknya pelanggannya beralih dalam menggunakan layanan streaming tersebut.

Dikabarkan karena hal tersebut Netflix akan mengubah sistem bisnisnya agar dapat melewati masa krisisnya ini.