Pecah Tangis Histeris Keluarga Brigadir J Saat Pengangkatan Jenazah dari Makam
RIAU24.COM - Proses ekshumasi atau pengangkatan jenazah Brigadir J ini sudah berlangsung sejak pukul 07.33 WIB.
Jenazah Brigadir J telah diangkat dari makam yang berada di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, Rabu (27/7).
Rombongan keluarga terlihat tiba di kompleks pemakaman sekitar pukul 06.45 WIB. Terlihat mereka kompak menggunakan baju berwarna hitam dengan bertuliskan #SAVEBRIGADIRJ dibagian belakang kaos tersebut.
Sebelum proses ekshumai dilakukan, keluarga Brigadir J menggelar doa bersama di depan makam.
Suasana disana sempat haru dan terpancar raut muka keluarga melamun ketika menggiring doa untuk Brigadir J di makamnya.
Usai prosesi doa tersbut selesai dilakukan, ibunda Brigadir J, Rosti Simanjuntak terlihat histeris dan berteriak keras di lokasi.
Beberapa anggota keluarga lainnya juag terlihat menangis sambil melihat ke arah makam Brigadir J.
Jenazah diangkat menggunakan Ambulance, sejumlah personel kepolisian juga telah ditempatkan dibeberapa titik sekitar pemakaman.
Untuk area pemakanman sendiri, sengaja disterilkan dari masyarakat setempat untuk menjaga jika terjadinya hal-hal yang tak diinginkan.
Sekitar 330 personel dikerahkan untuk mengamankan proses autopsi jenazah Brigadir J, saat itu.
Autopsi ulang terjadap jenazah Brigadir J dilakukan atas permintaan pihak keluarga secara resmi, yang merasa tidak puas dengan penjelasan polri, atas penyebab kematian Brigadir J.
Jenazah Brigadir J akan langsung dibawa menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sungai Bahr untuk segera diautopsi.
seperti yang dikutip dari CNN, awalnya Polri menyatakan Brigadir J tewas akibat baku tembak dengan Bharada E di rumah Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo.
Polri menyebut baku tembak terjadi usai Brigadir J melakukan pelecehan seksual terhadap istri Irjen Ferdy Sambo.
Namun, keluarga curiga karena di tubuh Brigadir J tidak hanya ada luka tembak, tetapi juga luka sayatan serta jari yang putus. Keluarga lalu melaporkan dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J ke Bareskrim Polri.
Sejauh ini, Polri juga telah menonaktifkan sejumlah pejabat demi transparansi dan independensi pengusutan kasus kematian Brigadir J.
(***)