Bagaimana Kesehatan Mental Seorang Ibu yang Menyusui, Simak Berikut Ini!
RIAU24.COM - Bagi seorang wanita, menyusui pasca melahirkan adalah hal yang wajib dilakukan, hal tersebut untuk memenuhi gizi sang buah hati.
Namun perjalanan menyusui setiap ibu tentulah berbeda, terlebih lagi seorang ibu yang belum sepenuhnya pulih dari proses lahiran.
Energi seorang ibu akan semakin terkuras saat mengurus bayi baru lahir berefek pada timbulnya baby blues. Tetapi, dengan menyusui bayi, risiko ibu mengalami depresi juga bisa berkurang.
Sebuah jurnal tentang kesehatan ibu dan anak yang terbit pada 2014 menunjukkan ibu yang berencana menyusui dan terus melakukannya akan 50 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami depresi (postpartum depression atau PPD).
Sejalan dengan hal tersebut studi terbaru dalam Journal of Women's Health yang menemukan hubungan positif antara menyusui dengan peningkatan kesehatan mental ibu.
Dalam peneliti menyebut kegiatan menyusui bisa membuat kesehatan mental menjadi lebih baik.
Seorang ibu dianjurkan menyusui bayi secara eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan sang bayi.
Adapun alasan kenapa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan hal tersebut lantaran tidak hanya untuk memenuhi asupan si kecil, tetapi juga berdampak positif pada kesehatan mental ibu.
Hormon oksitosin yang dilepaskan saat menyusui pun dapat membantu meningkatkan bonding ibu dan bayi.
"Tingkat depresi lebih rendah pada ibu menyusui daripada yang tidak menyusui. Menyusui pun melindungi kesehatan mental ibu karena mengurangi respons stres," ujar Ketua La Leche League International, Kathleen Kendall-Tackett, PhD, IBCLC.