Cendekiawan Terkemuka Taliban Tewas Dalam Serangan di Kabul
RIAU24.COM - Seorang pemimpin agama terkemuka Taliban, Sheikh Rahimullah Haqqani, tewas dalam serangan bom di sebuah seminari di Kabul, kata pejabat Taliban.
“Dengan sangat sedih diberitahu bahwa ulama yang dihormati [Sheikh Rahimullah Haqqani] menjadi syahid dalam serangan pengecut oleh musuh,” kata Bilal Karimi, juru bicara pemerintahan Taliban, pada hari Kamis.
Kelompok bersenjata ISIL (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Kantor berita Reuters, mengutip empat sumber Taliban, mengatakan penyerang adalah seseorang yang sebelumnya kehilangan kakinya dan menyembunyikan bahan peledak di kaki palsu plastik.
“Kami sedang menyelidiki siapa … orang ini dan siapa yang membawanya ke tempat penting ini untuk memasuki kantor pribadi Sheikh Rahimullah Haqqani. Ini kerugian yang sangat besar bagi Imarah Islam Afghanistan,” kata seorang pejabat senior Taliban di kementerian dalam negeri, merujuk pada nama kelompok itu untuk administrasinya.
Kemudian pada hari Kamis, ISIL mengaku bertanggung jawab atas serangan di saluran telegramnya, dengan mengatakan bahwa pembom telah meledakkan rompi bahan peledak di dalam kantor cendekiawan tersebut.
Haqqani adalah salah satu “pendukung paling menonjol untuk Taliban dan salah satu yang terbesar dari mereka yang menghasut untuk melawan” ISIL, kata kelompok pemantau SITE, menerjemahkan pernyataan dari ISIL.
Haqqani adalah seorang cendekiawan terkemuka di Taliban yang selamat dari serangan sebelumnya, termasuk ledakan besar di kota Peshawar, Pakistan utara pada tahun 2020 yang diklaim oleh kelompok ISIL yang menewaskan sedikitnya tujuh orang.
Banyak pejabat Taliban turun ke media sosial untuk menyatakan belasungkawa mereka.
“Kamu telah memenuhi tanggung jawabmu. Takdir tidak dapat dicegah, tetapi komunitas Muslim telah menjadi yatim piatu,” cuit Mobin Khan, mantan juru bicara kepolisian Kabul.
Sebuah invasi pimpinan AS menggulingkan pemerintah Taliban setelah serangan 11 September 2001. Sejak kembali berkuasa setahun yang lalu, Taliban mengatakan bahwa mereka telah memulihkan keamanan. Namun, serangan reguler oleh kelompok bersenjata, banyak dari mereka diklaim oleh afiliasi ISIL yang dikenal sebagai Negara Islam di Provinsi Khorasan, ISKP (ISIS-K) , telah terjadi dalam beberapa bulan terakhir.
Akhir-akhir ini, kelompok tersebut telah meningkatkan serangan terhadap masjid dan minoritas di Afghanistan. Pada bulan Juni, ISKP mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap sebuah kuil Sikh di Kabul, menewaskan dua orang.
Afiliasi ISIS, yang telah beroperasi di Afghanistan sejak 2014, dipandang sebagai tantangan keamanan terbesar yang dihadapi pemerintah Taliban di negara itu.