Jepang 'Resesi Sake', Anak Muda Diminta Banyak Minum Alkohol
RIAU24.COM - Jika umumnya anak muda dilarang mengonsumsi minuman beralkohol, Jepang justru punya cerita berbeda. Pemerintah Jepang mendorong anak mudanya untuk meminum sake.
Sake adalah jenis minuman beralkohol asal Jepang. Jepang disebut tengah menghadapi 'resesi sake', dimana angka konsumsi sake dan minuman beralkohol lainnya terus menurun.
Dorongan dilakukan untuk menyelamatkan industri sake negeri Matahari Terbit itu. Memang, dari tahun ke tahun, angka konsumsi alkohol, terutama sake, di Jepang terus merosot.
Jika dibandingkan, generasi muda dengan generasi sebelum mereka, benar-benar jauh dalam hal konsumsi alkohol. Timeout menyebut, angka anak muda yang meminum sake merosot hingga 25 persen, dikutip CNN pada Jumat (19/8/2022).
Sake adalah industri yang sangat besar di Jepang. Sake menyediakan lapangan pekerjaan serta menyumbang pendapatan pajak negara yang cukup besar.
Oleh karena itu, pemerintah menyadari pentingnya untuk membuat industri sake tetap berjalan di tengah 'resesi sake' yang berlangsung.
Dorongan itu pun dilakukan salah satu caranya dengan membuat kampanye Sake Viva.
Dalam kompetisi nasional itu, pemerintah meminta orang Jepang di rentang usia 20-39 tahun menemukan cara untuk meningkatkan penjualan, tidak hanya sake Jepang, tetapi juga bir, anggur, shochu, hingga wiski.
Dalam kompetisi Sake Viva ini, para peserta diminta fokus membuat branding,
pemasaran, promosi, bahkan inovasi teknologi seperti AI. Mereka diberi tenggat waktu hingga September untuk mengirimkan penawarannya, Penjurian akan dilakukan pada November tahun ini.
Namun, kompetisi ini fokus pada anak muda yang telah berusia legal untuk mengonsumsi minuman beralkohol. Jepang mengizinkan warganya yang telah berusia 20 tahun ke atas untuk mengonsumsi minuman beralkohol atau merokok tembakau.
(***)