Menu

Rohingya Menyerukan Kembali ke Rumah yang Aman, 5 Tahun Setelah Eksodus Myanmar

Devi 26 Aug 2022, 14:52
Seorang anak laki-laki terlihat di balik pagar kawat berduri di sebuah kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh selatan [Sulyman Hossain/Al Jazeera]
Seorang anak laki-laki terlihat di balik pagar kawat berduri di sebuah kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh selatan [Sulyman Hossain/Al Jazeera]

“Saya pikir tantangan utama adalah memberikan dukungan bagi mereka untuk bertahan hidup sehari-hari, kebutuhan kemanusiaan terpenuhi, tetapi juga bergerak menuju apa yang akan terjadi selanjutnya,” tambahnya.

Di tengah-tengah tantangan ini, banyak orang Rohingya mengatakan bahwa mereka merasa tersisih dari proses menemukan solusi untuk penderitaan mereka.

Jamalida Begum juga termasuk di antara para pengungsi yang bertemu Bachelet selama kunjungannya. Dalam sebuah surat kepada kepala hak asasi PBB, dia menceritakan bagaimana Rohingya melarikan diri dari kekejaman, termasuk perempuan yang diperkosa dan dibakar sampai mati.

Kembali ke Myanmar akan membutuhkan jaminan, kata Begum. “Masih ada beberapa Rohingya yang tinggal di negara bagian Rakhine, yang tanah sitanya masih belum dikembalikan meski sudah dijanjikan oleh pemerintah Myanmar Jika mereka menerima semua hak dan tuntutan kami, baru kami akan kembali ke Myanmar,” katanya.

 

Halaman: 56Lihat Semua