Bentrok! Aparat Gunakan Gas Air Mata Bubarkan Demo Mahsa Amini di Paris
Aparat mengatakan sekitar 4.000 orang telah berkumpul di Paris untuk mengikuti aksi protes kematian Mahsa Amini. Satu demonstran ditangkap atas tuduhan "kemarahan dan pemberontakan," dan satu petugas terluka ringan dalam peristiwa tersebut.
Emmanuel Macron dan Ebrahim Raisi
Penggunaan gas air mata semakin memicu kekesalan para aktivis terhadap Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang sempat berjabat tangan dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat (AS).
"Polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa Iran di Paris dalam upaya melindungi kedutaan Republik Islam," tulis aktivis hak-hak perempuan Iran yang berbasis di AS, Masih Alinejad.
"Sementara itu, @EmmanuelMacron berjabat tangan dengan presiden pembunuh Iran," sambungnya, merujuk pada Raisi.
Para pengunjuk rasa juga mengulangi nyanyian viral berbahasa Persia seperti, "zan, zendegi, azadi!" (wanita, kehidupan, kebebasan!) dan juga padanan bahasa Kurdinya “jin, jiyan, azadi!” Amini, juga dikenal dengan nama Jhina Amini, adalah orang etnis Kurdi.