'Kami Tidak Akan Pernah Lupa': 20 Tahun Setelah Bom Bali
"Saya membawanya pulang sebagai bukti," katanya. "Saya menunjukkannya kepada anak-anak, untuk menunjukkan kepada mereka bahwa dia tidak akan pulang. Mereka masih belum menerimanya," katanya.
Baru tujuh hari setelah pemboman itulah Laksmi menemukan tubuh suaminya di rumah sakit setempat dan dapat secara resmi mengidentifikasinya dengan seragamnya. Dia adalah satu-satunya anggota staf dari bandara yang hilang.
"Kami kemudian dapat membawa jenazahnya pulang, tetapi itu bukan akhir bagi kami, itu baru permulaan," katanya. "Ketika putra-putra saya melihat peti matinya, mereka berkata, 'Itu bukan ayah saya, ayah saya masih bekerja.' Itu membuatku sedih. Saya hanya berkata, 'Saya sangat menyesal. Ini ayahmu.'"
Setelah pemboman itu, Laksmi mengatakan anak-anaknya akan menangis dan menjerit dan dipenuhi dengan amarah.
Putra sulungnya berjanji untuk menjadi anggota Densus 88, lembaga kontraterorisme Indonesia.