Terbongkar! Sosok Penjual Es Dawet yang Sebut Aremania Mabuk di Tragedi Kanjuruhan Ternyata Kader Parpol
RIAU24.COM - Sosok seorang wanita yang viral karena rekaman suaranya yang berisi menyudutkan Aremania dalam Tragedi Kanjuruhan akhirnya terungkap.
Diketahui sebelumnya, dalam rekaman suara yang beredar wanita tersebut mengakui dirinya sebagai penjual es dawet di pintu 13 Stadion Kanjuruhan serta mengetahui langsung peristiwa tersebut.
Dia bahkan menyebut banyak Aremania yang mabuk saat Tragedi Kanjuruhan pecah.
“Wong suporter sakdurunge wis ngombe kabeh. Yang meninggal pun itu banyak yang berbau alkohol. Saya, yang saya tolong itu, ternyata Masnawi itu, juga pemabuk. Itu (Masnawi) temannya Wenda. Wenda itu koncoku juga,” demikian narasi perempuan tersebut.
Namun, sosok wanita tersebut terungkap setelah sebuah akun Twitter @AremaniaCulture mengunggah sebuah video.
Dalam video tersebut, sosok wanita tersebut menyampaikan permintaan maaf dengan salah satu keluarga korban tewas tragedi kanjuruhan, Masnawi atau akrab disapa Nawi.
Diketahui, Nawi merupakan dirigen Curva Nord Arema.
“Masih ingat rekaman suara yang viral memberikan kesaksian terkait tragedi di kanjuruhan dan mengaku sebagai penjual dawet? Berikut video yang bersangkutan meminta maaf ke salah satu keluarga korban yaitu mas Nawi Curva Nord. Penjual dawet PNS ya?” tulis akun @AremaniaCulture.
Berikut bunyi permintaan maaf tersebut yang dilayangkan wanita tersebut sambil bersimpuh minta maaf dan menangis ke keluarga Nawi.
“Saya pribadi memohon maaf. Saya tidak ada tujuan apapun untuk menjelekkan nama almarhum. Demi Allah saya tidak ada maksud apa-apa. Saya mohon maaf dengan sangat, tidak ada maksud untuk mencemarkan nama baik mas Nawi,” ujarnya.
Akhir-akhir ini, identitas wanita tersebut diketahui merupakan seorang kader partai. Wanita yang bernama Suprapti Fauzie tersebut dipastikan merupakan anggota Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Malang.
Yosea Suryo Widodo selaku Ketua DPD PSI Malang, membenarkan suara wanita penjual dawet itu adalah suara suprapti Fauzie.
“Jadi tentang voice note yang beredar itu, sebenarnya saya sudah dapat share mulai dari awal viralnya itu. Nah, kami tidak tahu kalau itu bu Prapti. Baru seminggu kemarin setelah beberapa teman menanyakan ke saya tentang flyer yang beredar, di situ disebutkan sebagai kader PSI akhirnya saya mencari. Saya menghubungi Bu Praptinya langusng, apa betul voice note itu dari Bu Prapti,” ungkapnya, dilansir dari Law-justice, Rabu (12/10).
Yosea yang telah menghubungi sendiri Suprapti mendapat jawaban pembenaran. Meski begitu, kepada Yosea, Suprapti mengaku tidak bermaksud membuat suara itu viral atau lebih jauh bertujuan untuk menyebar berita yang tidak benar.
“Nah, dari keterangan Bu Praptinya sendiri membenarkan bahwa itu suaranya Bu Prapti. Tapi beliaunya menyampaikan tidak bermaksud untuk membuat viral atau menyebarkan berita yang tidak benar,” katanya.
Yosea pun menjelaskan tentang status Suprapti Fauzi dalam keanggotaan PSI di Malang. Ia menyebutkan, Suprapti merupakan relawan pada Pemilu 2019.
“Nah, untuk statusnya Bu Prapti itu bukan pengurus PSI Malang, tetapi relawan dari salah satu caleg tahun 2019. Jadi beliau ini relawan, otomatis menjadi anggota, tetapi bukan pengurus,” jelas Yosea.
Nasib Akhir Suprapti
Selain itu, Yosea menambahkan bahwa Suprapti sudah tidak aktif dalam partai sejak 2020 lalu. Saat ini pihaknya tengah mengecek soal status keanggotaan Suprapti Fauzi. Kata dia, apabila Suprapti Fauzi masih menjadi kader, maka pihaknya bakal memecatnya.
“Ibu tersebut sudah bukan pengurus PSI sejak 22 Juni 2020. Kami sedang mengecek di sistem keanggotaan PSI. Jika benar masih tercatat, kami segera pecat,” pungkasnya.
(***)