RIAU24.COM - Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menilai, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terkesan lebih kuat dari petinggi PDIP Megawati Soekarnoputri.

Alasannya ketika Ganjar diberikan sanksi, Gubernur Jawa Tengah tersebut hanya diberi peringatan lisan, sementara inisiator Dewan Kolonel mendapat peringatan keras dan terakhir dikutip dari wartaekonomi.co.id, Minggu, 30 Oktober 2022.

"Megawati Soekarnoputri yang biasanya begitu kuat dan tegas. Namun, terhadap Ganjar terkesan lemah. Megawati seolah tidak cukup kuat berhadapan dengan Ganjar," ujarnya.

Tak hanya itu, bidang kehormatan DPP PDIP juga hanya memberi peringatan lisan. Sanksi yang diberikan kepada Ganjar itu terkesan sangat ringan.

"Karena itu, muncul spekulasi kuatnya Ganjar karena ada orang kuat di belakangnya. Orang di belakang Ganjar diperkirakan lebih kuat dari Joko Widodo," ujarnya.

Beda hal ketika Presiden RI Joko Widodo disebut Megawati sebagai petugas partai. Artinya, Megawati masih memposisikan dirinya lebih tinggi daripada Jokowi.

"Tentu sangat menarik bila ada pihak-pihak yang dapat mengungkap orang kuat dibalik Ganjar. Ada kemungkinan mereka itu memilih kapital luar biasa besar sehingga begitu berpengaruh dalam perpolitikan nasional," sebutnya.