KTT G20: Korea Selatan Minta China Untuk Memainkan Peran Dalam Mengekang Uji Senjata di Korea Utara
RIAU24.COM - Pada hari Selasa, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol mendesak timpalannya dari China Xi Jinping untuk memainkan “peran yang lebih aktif dan konstruktif” dalam mengekang ancaman dari Korea Utara di tengah eskalasi baru-baru ini ketika kedua pemimpin bertemu di sela-sela KTT G20 yang sedang berlangsung di Indonesia , kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya.
Ini terjadi setelah Korea Utara menembakkan rekor jumlah rudal dalam satu hari, dilaporkan menembakkan ratusan peluru artileri ke laut dan membuat ancaman nuklir terselubung, awal bulan ini, sementara Korea Selatan dan Amerika Serikat melakukan serangkaian latihan militer yang Pyongyang menyebut "provokasi terbuka dan latihan perang berbahaya".
“Presiden Yoon mengatakan dia berharap China akan memainkan peran yang lebih aktif dan konstruktif sebagai tetangganya dan anggota Dewan Keamanan PBB.” Pernyataan itu dibuat setelah dia mencatat bahwa Korea Utara baru-baru ini meningkatkan ancaman nuklir dan rudal dengan meluncurkan provokasi dengan frekuensi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Sebagai tanggapan, Xi dilaporkan juga berbicara tentang kepentingan bersama China dan Korea Selatan di Semenanjung Korea dan bahwa kedua negara harus menjaga perdamaian. Presiden China juga memberi tahu Yoon bahwa dia berharap Seoul akan berusaha memperbaiki hubungannya dengan Pyongyang dan bahwa dia bersedia mendukung tawaran Korea Selatan untuk tawaran denuklirisasi jika Korea Utara menerimanya.
Sementara itu, kantor Yoon juga mengatakan bahwa presiden Korea Selatan mengusulkan diadakannya pembicaraan tingkat tinggi secara rutin dan membahas isu-isu seperti pandemi Covid-19, ekonomi global, dan perubahan iklim.
Pernyataan tersebut mengatakan bahwa Xi telah menyetujui perlunya meningkatkan dialog bilateral dan membangun kepercayaan politik dan mengatakan bahwa dia akan mengunjungi Korea Selatan setelah situasi Covid-19 di China stabil. Pertemuan tatap muka di sela-sela G20 antara kedua pemimpin berlangsung hampir 25 menit dan merupakan yang pertama sejak Desember 2019.
Di sisi lain, pernyataan pemerintah China tidak menyebut presiden negara mereka membahas Korea Utara secara khusus dan mengatakan bahwa Beijing siap bekerja dengan Korea Selatan untuk meningkatkan hubungan bilateral dan memastikan stabilitas yang lebih besar di kawasan dan dunia, lapor Associated Press.
***