Puan Maharani Pasrah Sebut Capres Tak Harus Dirinya, Pengamat: Sadar Dia
RIAU24.COM - Puan Maharani selaku Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani dinilai sadar diri bahwa dirinya belum mendapat tempat di hati rakyat jika diusung menjadi Calon presiden (Capres) pada Pemilu 2024.
Hal ini disampaikan oleh Pangi Syarwi Chaniago selaku pengamat politik sekaligus Founder Voxpol Center Research and Consulting pada Minggu (15/1/2023) dikutip sindonews.com.
Pernyataan ini disampaikan Pangi dengan menanggapi pernyataan Puan yang menyebut dirinya tak harus menjadi Capres dari PDIP di Pemilu 2024 mendatang.
“Puan sebetulnya sadar dan tahu betul beliau belum mendapat tempat di hati rakyat. Jabatan Beliau sebagai Ketua DPR dan pernah menjadi menteri, belum punya korelasi linear terhadap elektabilitasnya,” kata Pangi.
Dia mengatakan, terkadang setiap orang punya chemistry politik yang berbeda-beda. Dia melanjutkan, ada yang di legislatif, ada yang kemampuannya di eksekutif, dan ada yang tidak punya posisi sebagai capres maupun cawapres.
Sebelumnya Puan Maharani mengaku tidak tahu siapa yang akan dipilih Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk diusung di Pilpres 2024. Satu hal yang bisa ia pastikan, kata Puan, capres pilihan Megawati tidak harus dirinya.
"Apakah siapa, bagaimana, pasti mereka punya pertimbangan sendiri. Jadi bukan berarti harus Puan Maharani," kata Puan dalam acara talkshow di salah satu televisi swasta, pada Sabtu (14/1/2023).
Puan mengatakan, meskipun anak Megawati, ia tidak memiliki keistimewaan. Ia tetap ditugaskan bekerja dan turun ke bawah menghadapi berbagai tantangan.
"Saya merasa tidak ada privilege untuk saya karena memang selalu ditugaskan turun ke bawah, kerja yang benar, yang kuat, yang sabar, yang tabah dalam menghadapi semua tantangan ke depan. Itu saya jalani," kata Ketua DPR ini.
Puan menyadari bahwa calon presiden bukan masalah anak atau bukan, tapi bagaimana memilih kader mumpuni untuk ditempatkan dalam posisi tertentu. Menurut Puan, tidak mudah menjadi dirinya karena tidak bisa hanya duduk manis, tapi harus membuktian kerjanya di dunia politik.
"Saya harus buktikan dengan kerja keras, bukan hanya duduk saja dengan karpet merah. Aduh, berat, bukannya gampang untuk menjadi seseorang Puan Maharani," katanya.
(***)