Menilik Indahnya Banda Neira, Saksi Bisu Kolonialisme Belanda
RIAU24.COM - Keindahan alam Indonesia memang sudah tidak diragukan lagi. Indonesia Timur layaknya surga, keindahan alam bawah laut yang cantik dan menawan ingin rasanya berkunjung ke Indonesia Timur, salah satunya Banda Neira.
Keindahan Banda Neira memang tak terbantahkan. Salah satu pulau di Kepulauan Banda ini secara administratif, setidaknya ada enam desa di Banda Neira, yakni Dwiwarna, Kampung Baru, Merdeka, Nusantara, Rajawali, dan Tanah Rata.
Dikutip dari BPKP Maluku, Minggu (19/3), Banda Neira pernah menjadi pusat perdagangan pala dan fuli dunia. Hal tersebut dikarenakan Kepulauan Banda menjadi satu-satunya sumber rempah-rempah bernilai tinggi hingga pertengahan abad ke-19.
Pulau ini juga menjadi saksi bisu kolonialisme Belanda. Kota modernnya didirikan oleh anggota VOC, yang membantai penduduk Banda untuk mendapatkan palanya pada 1621 dan membawa yang tersisa ke Batavia (kini Jakarta) untuk dijadikan budak.
Di Banda Neira, wisatawan dapat menikmati wisata alam, budaya, sekaligus sejarah. Untuk wisata sejarah dan budaya, wisatawan dapat mengunjungi Benteng Belgica, Benteng Nassau, Istana Mini, dan bangunan-bangunan kolonial yang biasanya ada di ruas jalan yang sama.
Karena pernah jadi basis pertahanan tentara VOC, Anda akan banyak temui gaya bangunan khas Belanda disini. Simak rangkumannya berikut ini.
1. Benteng Belgica
Benteng Belgica adalah benteng VOC yang dibangun di atas sebuah bukit dan ditempuh hanya 10 menit berjalan kaki dari Delfica Guest House. Benteng ini berada di sebelah barat daya Pulau Neira dan terletak pada ketinggian 30 meter dari permukaan laut.
Wisatawan akan disuguhkan pemandangan mengagumkan di sekeliling saat berdiri di benteng. Selain itu, Benteng Belgica dibangun pada 1611 di bawah pimpinan Gubernur Jenderal Pieter Bot.
2. Wisata Sejarah di Banda Neira
Karena posisinya yang strategis, dari sini wisatwan dapat melihat ke segala penjuru pulau. Kala itu, keberadaan Benteng Belgica memudahkan VOC mengawasi kapal-kapal yang keluar masuk Banda.
Benteng Belgica dibangun dengan gaya bangunan persegi lima yang berada di atas bukit. Namun, bila dilihat dari semua penjuru hanya akan terlihat empat buah sisi.
Konstruksi benteng terdiri atadari s dua lapis bangunan dan untuk memasukinya, wisatawan harus menaiki anak tangga. Di bagian tengah benteng terdapat sebuah ruang terbuka luas untuk para tahanan.
Di tengah ruang terbuka, wisatawan bisa melihat dua buah sumur rahasia yang konon menghubungkan benteng dengan pelabuhan dan Benteng Nassau yang berada di tepi pantai. Menurut sejarah, benteng ini sebenarnya adalah salah satu benteng peninggalan Portugis yang awalnya berfungsi sebagai pusat pertahanan.
Namun pada masa penjajahan Belanda, Benteng Belgica beralih fungsi untuk memantau lalu lintas kapal dagang. Pada 1622 oleh JP Coen, benteng ini diperbesar.