Kerap Dipercaya Masyarakat, Benarkah Stres Bikin Hipertensi?
RIAU24.COM - Stres tentu pernah dialami semua orang. Sejatinya stres dalam kondisi dan tingkat tertentu diperlukan untuk meningkatkan performa dan kemampuan dalam menghadapi tantangan di kemudian hari, namun stres yang berlebihan tentu dapat berdampak negatif.
Salah satunya, stres dikatakan dapat menyebabkan hipertensi.
Apakah hal ini benar?
Kaitan langsung antara stres dan hipertensi atau penyakit darah tinggi masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Kondisi stres memang berkaitan dengan pelepasan hormon adrenalin dan kortisol yang menyebabkan denyut jantung menjadi lebih cepat dan pembuluh darah berkontraksi sehingga berkaitan dengan peningkatan tekanan darah.
Kenaikan tekanan darah ini sesungguhnya bersifat sementara dan akan kembali normal setelah penyebab stres teratasi.
Namun, banyaknya pemicu stres di sekitar kita setiap hari menyebabkan kaitan antara stres dan penyakit darah tinggi (hipertensi) menjadi lebih rumit sehingga masih terus dipelajari dengan lebih mendalam.
Walaupun kaitan langsung antara stres dan hipertensi belum dapat dipastikan, stres yang tidak dikelola dengan baik jelas dapat mengganggu kesehatan.
Stres dapat memicu pola hidup tidak sehat seperti makan berlebihan, merokok, dan aktivitas sedenter atau pola hidup kurang aktif.
Pola hidup tidak sehat ini jelas meningkatkan berbagai faktor risiko hipertensi, seperti lebih banyak konsumsi makanan tidak sehat dan kenaikan berat badan.
Kelola Stres dengan Baik
Agar tidak sampai mengganggu kesehatan, stres perlu dikelola dengan baik. Cara yang efektif untuk mengelola stres dapat berbeda untuk masing-masing orang. Namun, ada beberapa hal yang dapat dicoba untuk mengelola stres, berikut di antaranya.
Jaga Hubungan Sosial dengan Orang Terdekat
Orang terdekat dapat menjadi pendukung dan tempat bergantung saat kita mengalami kesulitan. Mereka juga dapat memberikan nasihat untuk dipertimbangkan saat menyelesaikan masalah.
Lakukan Relaksasi
Relaksasi seperti meditasi, mendengarkan musik, dan mengatur pernapasan dapat meredakan stres. Usahakan untuk meluangkan waktu sebanyak 15-20 menit untuk melakukan kegiatan relaksasi dan menenangkan hati.
Berpikir Lebih Positif
Kondisikan pikiran untuk menjadi lebih positif, misalnya dengan menulis 3 hal yang berjalan baik atau 3 hal yang perlu disyukuri di setiap akhir hari.
Tak kalah penting, pola hidup sehat dengan menjalankan pola makan sehat dan rutin berolahraga juga penting untuk mengatasi stres. Pola makan yang sehat bermanfaat karena kesehatan fisik mempengaruhi kesehatan emosional. Sementara itu, rutin berolahraga membantu pelepasan hormon endorfin yang membuat kita merasa lebih baik dan lebih positif. Kebiasaan sehat seperti ini juga penting untuk menjaga tekanan darah dan menekan risiko hipertensi. ***