Menu

Pakar PBB: Rusia dan China Perkuat Militer Myanmar dengan Bantuan Mematikan

Amastya 18 May 2023, 11:15
Menurut kelompok lokal, Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, militer Myanmar telah menggunakan kekuatan mematikan terhadap lawan-lawannya, menewaskan sekitar 3.212 orang dan memenjarakan lebih dari 17.000 orang /Reuters
Menurut kelompok lokal, Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, militer Myanmar telah menggunakan kekuatan mematikan terhadap lawan-lawannya, menewaskan sekitar 3.212 orang dan memenjarakan lebih dari 17.000 orang /Reuters

“Mereka yang menyediakan senjata ini dapat menghindari sanksi dengan menggunakan kompi palsu dan membuat yang baru sambil mengandalkan lemahnya penegakan hukum,” tambah Andrews.

“Kabar baiknya adalah kita sekarang tahu siapa yang memasok senjata ini dan yurisdiksi tempat mereka beroperasi. Negara-negara anggota sekarang perlu meningkatkan dan menghentikan aliran senjata ini,” tambah pakar tersebut.

Laporan itu mengatakan bahwa pada 11 April, dua bom diluncurkan dari sebuah Yak-130 pada pertemuan desa yang diselenggarakan oleh lawan militer di distrik Sagaing menewaskan sedikitnya 160 orang, termasuk sekitar 40 anak. Tapi militer menyebut mereka teroris dan mengatakan pihaknya menargetkan pemberontak.

Pakar PBB menggunakan data perdagangan untuk merinci transfer senjata dan barang lainnya, termasuk bahan mentah untuk produksi senjata domestik Myanmar, ke militer sejak kudeta senilai $406 juta dari Rusia dan $267 juta dari China, termasuk dari entitas milik negara di kedua negara.

Perdagangan Maut Miliar Dolar

Pakar PBB menganalisis data perdagangan untuk merinci transfer senjata dan produk lain senilai $406 juta dari Rusia dan $267 juta dari China ke militer sejak kudeta.

Halaman: 123Lihat Semua