Australia, AS, India, dan Jepang Melakukan Kecaman Terselubung ke China
RIAU24.COM - Para pemimpin kelompok Quad yakni Australia, India, Jepang, dan Amerika Serikat pada hari Sabtu mengecam perilaku China pada pertemuan mereka yang diadakan di Hiroshima, di sela-sela KTT G7.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan tiga pemimpin kelompok Quad lainnya tidak menyebut nama China, namun, negara Asia Selatan itu muncul sebagai target yang jelas dalam bahasa pernyataan bersama mereka yang menyerukan perdamaian dan stabilitas di Indo-Pasifik wilayah maritim.
“Kami sangat menentang destabilisasi atau tindakan sepihak yang berusaha mengubah status quo dengan kekerasan atau paksaan,” tambah pernyataan itu.
Bahasa diplomatik kelompok tersebut lebih lanjut merujuk pada taktik ekonomi China yang diduga digunakan oleh negara tersebut untuk mendapatkan pengaruh atas negara-negara miskin. Grup Quad juga menyerang ekspansi militer China di Pasifik.
“Kami menyatakan keprihatinan serius atas militerisasi fitur yang disengketakan, penggunaan kapal penjaga pantai dan milisi laut yang berbahaya, dan upaya untuk mengganggu kegiatan eksploitasi sumber daya lepas pantai negara lain,” kata pernyataan itu, seperti yang jelas merujuk pada pembangunan pangkalan oleh China di bekas terumbu lepas pantai dan gangguan yang dihadapi oleh kapal-kapal non-Cina di perairan yang disengketakan.
Pertemuan tersebut diadakan oleh para pemimpin Quad saat mereka berkumpul di Hiroshima untuk KTT G7.
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dijadwalkan untuk menjamu Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, Perdana Menteri India Narendra Modi dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Sydney minggu depan.
Namun, pertemuan itu dibatalkan setelah Biden mengubah jadwalnya dengan alasan dia harus kembali ke Washington dari Jepang pada Minggu untuk menegosiasikan plafon utang AS dengan lawan dari Partai Republik.
Grup tersebut, dalam pernyataannya, menekankan dukungan Quad untuk peningkatan infrastruktur di seluruh wilayah Asia-Pasifik yang luas sambil menyatakan, dalam apa yang tampak sebagai dugaan penggalian lain di China.
Mereka ingin membantu investasi semacam itu tetapi tidak akan membebankan utang yang tidak berkelanjutan dan beban pada penerima bantuan.
Para pemimpin Quad menyoroti berbagai proyek dan menyebut kebutuhan mendesak untuk mendukung jaringan kabel bawah laut yang berkualitas di Indo-Pasifik, yang merupakan kunci pertumbuhan dan kemakmuran global.
Para pemimpin mengumumkan kemitraan yang bertujuan untuk memanfaatkan keahlian negara mereka di sektor kabel laut khusus.
Para pemimpin menyatakan bahwa mereka sangat prihatin dengan represi di Myanmar, dan selanjutnya mengutuk peluncuran rudal balistik Korea Utara dan pengejaran senjata nuklir yang melanggar berbagai resolusi dewan keamanan PBB.
(***)