Waduh! Ilmuwan Bom Rusia Ditemukan Tewas Bunuh Diri di Apartemen
Bom tersebut meledak di udara dan menghasilkan ledakan yang jauh lebih kuat dari dugaan. Sekitar tujuh menit usai RDS-37 diledakkan, ketinggian awan radioaktif mencapai 13 hingga 14 kilometer dan diameternya hampir mencapai 30 kilometer.
Ilmuwan fisika ini lahir di Ryazan pada 30 Oktober 1930. Ia menempuh pendidikan di Institut Fisika Teknik Moskow (sekarang Universitas Nuklir Riset Nasional/MEPhI).
Dia kemudian bekerja sebagai ilmuwan di departemen yang dipimpin fisikawan Andrei Sakharov di Sarov.
Sakharov merupakan salah satu pengembang bom hidrogen Soviet yang pertama.
Pada tahun 1962, Klinishov menerima Lenin Prize, penghargaan paling bergengsi di Uni Soviet dalam bidang sains, teknologi, sastra, dan seni.
Kemudian pada 2002, Klinishov diangkat diangkat sebagai peneliti terkemuka di departemen pimpinan Sakharov pada tahun 2002.