RIAU24.COM - Kota terpadat di Kanada, Toronto, dipatok sebagai kota besar paling tercemar di mana pun di dunia setelah asap dari kebakaran hutan terburuk yang pernah terjadi di negara itu terus berdampak pada kualitas udara pada hari Rabu.

Dampak parah dari kebakaran hutan dilaporkan dirasakan di setidaknya 15 negara bagian AS. Asap dari kebakaran hutan telah mempengaruhi kota-kota di AS, dan mencapai Eropa ribuan mil jauhnya.

Monitor kualitas udara yang dikutip oleh kantor berita AFP menunjukkan bahwa lebih dari 100 juta orang menghadapi kondisi yang berpotensi tidak sehat.

Indeks kesehatan kualitas udara Toronto ditempatkan pada 10 dari 10, disebut klasifikasi kualitas udara ‘risiko tinggi’.

IQAir yang berbasis di Swiss telah mematok udara Toronto dengan kualitas terburuk untuk kota besar mana pun di dunia.

Toronto Public Health mengatakan bahwa Manajemen Darurat Toronto sedang memantau dampak kualitas udara yang buruk pada layanan kota dan infrastruktur penting.

Kota ini telah menangguhkan kegiatan luar ruangan di Pusat Penitipan Anak. Berdasarkan kondisi setempat, kepala sekolah telah diberikan otonomi untuk memutuskan apakah akan membiarkan anak-anak di luar rumah selama istirahat atau tidak.

Polutan PM2.5 (PM untuk Partikulat) adalah produk ganda yang paling mengkhawatirkan dari stimulus penyebab polusi seperti kebakaran.

Karena ukurannya yang kecil 2,5 mikron atau kurang, ia dapat dengan mudah melakukan perjalanan melalui aliran darah, memperburuk kondisi jantung di antara orang-orang yang rentan.

Peringatan telah dikeluarkan dari Ontario ke negara bagian AS utara Minnesota dan Michigan, menyeberang ke New York dan turun ke negara bagian tenggara North Carolina dan Georgia.

Peringatan kualitas udara datang ketika sebagian besar AS Selatan dan Midwest bergulat dengan gelombang panas parah yang mempengaruhi beberapa juta orang Amerika.

Layanan Cuaca Nasional Amerika Serikat telah mengeluarkan perkiraan indeks panas setinggi 115 derajat Fahrenheit (46 Celcius) di Texas utara dan tengah.

(***)