Panji Gumilang Terseret Dugaan Pelecehan Seksual, Korban Diminta Melayani Pelaku 5 Kali Seminggu
RIAU24.COM - Kontroversi Ponpes Al Zaytun dan pimpinannya, Panji Gumilang, terus bergulir dan menjadi buah bibir. Terbaru, Panji Gumilang terseret isu pelecehan seksual terhadap pegawai di Ponpes Al Zaytun.
Dugaan pelecehan seksual itu turut diungkap mantan wali santri Ponpes Al Zaytun dan eks anggota NII KW9, Leny Siregar.
Dalam kanal YouTube METRO TV yang dikutip Tribun wow.com, Leny Siregar bahkan membongkar bukti dugaan pelecehan seksual di lingkungan Ponpes Al Zaytun. Ia mengaku memiliki bukti berupa rekaman suara dan video.
"Kalau ditanya pendapat saya ya benar karena saya sudah mendengar langsung voice note yang saya yakini itu suaranya dia, pimpinan pesantren, PG, kepada korbannya,"ujar Leny.
"Saya juga melihat satu video percakapan yang ada di sana terdapat kode untuk mengajak berhubungan."
"Kalau orang dewasa pasti mengerti, jadi itu menguatkan voice note sebelumnya,"imbuhnya.
Setelah kontroversi Ponpes Al Zaytun mencuat, Leny turut berharap dugaan pelecehan seksual di lingkungan pesantren segera diungkap.
Menurut Leny, korban pelecehan tersebut adalah seorang pegawai di Ponpes Al Zaytun.
"Korban pegawai yang ditempatkan jauh dari lingkugan pesantren, jadi di belakang, gudang beras,"kata Leny.
Ironisnya, kata Leny, Panji Gumilang diduga memberi doktrin agar korban menurut saat dilecehkan.
Dalam seminggu, bahkan korban bisa diminta melayani berkali-kali.
"Awalnya korban cerita ke saya bahwa dia dipaksa dan ada dokterin yang harus patuh apa pun yang diserukan pimpinan pesantren."
"Dia melayani 3 sampai 5 kali dalam satu minggu," tandasnya.
Namun hingga kini, belum ada konfirmasi lebih lanjut dari Panji Gumilang terkait isu ini.