Akui Pendekatan di Rempang Belum Terjalin Baik, Luhut Sebut Rakyat Umumnya Mau tapi Ada Provokator
RIAU24.COM - Beberapa pihak menuding banyak provokator yang memicu pecahnya konflik di Rempang Eco City, Kepulauan Riau.
Terbaru, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan buka suara soal konflik penggusuran di Pulau Rempang, Batam pekan lalu.
Luhut mengatakan bahwa konflik tersebut lantaran pendekatan yang dilakukan baik pemerintah maupun aparat kepolisian terkait pembebasan lahan di Rempang belum terjalin baik dengan warga.
"Ya Rempang itu mungkin ya sekarang lagi mau slow down. Saya pikir mungkin kemarin pendekatannya belum pas, tapi selama saya yang menangani banyak pembebasan lahan tak ada masalah," kata Luhut dilansir dari economy.okezone.com, Selasa (19/9).
Menurut Luhut pembebasan lahan di Rempang dapat diselesaikan tanpa adanya kekerasan yang terjadi.
Luhut mengklaim bahwa masyarakat Rempang sebenarnya mau untuk direlokasi.
Dia juga mengatakan bahwa sudah ada tim yang ke sana untuk mensosialisasikan terkait apa saja yang akan diberikan pemerintah kepada warga terkait dengan pembebasan lahan tersebut.
"Rakyat itu pada umumnya mau, ndak ada masalah. Karena kalau mereka direlokasi ada yang mau dikasih rumah, pekerjaan, sekolah dan sebagainya dan juga uang saja cash, kemudian yang provokator pasti ada. Itu perlu dipisah-pisahkan. Jadi saya kira tidak ada masalah," katanya.
Luhut mengatakan bahwa potensi investasi di Rempang akan memberikan dampak yang bagus terhadap Indonesia.
Hal ini berkaitan dengan menggerakkan roda ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.