AS Hidupkan Kembali Jaringan Pengawasan Bawah Laut Perang Dingin untuk Atasi China
Lebih dari 30 perjanjian terkait dengan program pengawasan telah ditandatangani dalam tiga tahun terakhir. Pakta ini melibatkan para pemimpin industri pertahanan dan startup yang sedang berkembang yang berspesialisasi dalam drone laut tak berawak dan pemrosesan AI.
Selain itu, penyelidikan Reuters terhadap data pelacakan kapal dan citra satelit mengungkapkan wawasan baru tentang upaya pemasangan kabel bawah laut rahasia Angkatan Laut.
China juga mengembangkan program serupa
Sementara itu, China secara aktif mengembangkan program spionase maritimnya sendiri, bernama ‘Great Underwater Wall,’ menurut dua orang dalam Angkatan Laut AS yang dikutip oleh Reuters.
Jaringan ini, yang saat ini sedang dibangun, terdiri dari kabel yang dilengkapi sonar yang diletakkan di sepanjang dasar laut Laut Cina Selatan sebuah wilayah yang ditandai oleh konflik teritorial antara Beijing dan tetangganya.
China juga merakit armada drone bawah air dan laut permukaan untuk deteksi kapal selam.