Apa Dampak Deklarasi Perang Israel?
RIAU24.COM -Pemerintah Israel secara resmi telah mengumumkan deklarasi perang terhadap kelompok militan Palestina, Hamas usai digempur lewat serangan darat, udara, dan laut pada Sabtu (7/10) lalu.
PM Israel Benjamin Netanyahu bersumpah akan melakuakn pembalasan dan menyebut negaranya akan melakukan "balas dendam besar" dan bersiap untuk "perang yang panjang dan sulit".
Deklarasi perang Israel atas Hamas memberikan "lampu hijau" bagi militer tel Aviv untuk melakukan langkah militer yang signifikan untuk membalas serangan Hamas.
Dalam 24 jam pasca serangan Hamas, tank dan pengangkut personel Israel telah dikerahkan ke perbatasan Israel-Gaza.
PM Netanyahu juga telah memperingatkan warga Palestina yang tinggal di Gaza untuk "pergi sekarang", setelah ia bersumpah melakukan "balas dendam yang besar: di daerah kantong padat penduduk tersebut.
Netanyahu klaim bahwa pada "tahap pertama" pembalasan Israel telah berakhir dengan penghancuran sebagian besar pasukan musuh yang menembus wilayah Israel.
"Ini akan diikuti dengan formasi ofensif," kata Netanyahu, dikutip CNN.
Pemerintah Israel juga memutuskan untuk menghentikan pasokan listrik, barang dan bahan bakar ke Gaza.
Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defence Force/IDF) mengaku telah menyerang lebih dari 400 sasaran di daerah kantong Gaza.
Termasuk 10 menara yang disebut digunakan Hamas dan sejumlah pasukan teroris di daerah sekitar Jalur Gaza, klaim Israel.
Juru bicara IDF, Hecht, mengklaim pasukan ISrael telah menetralisir sebagian besar pertempuran signifikan di pemukikam Otef, namun operasi di wilayah lain masih tersu berlangsung.
"Tujuan IDF dalam 12 jam ke depan adalah mengakhiri daerah kantong Gaza dan membunuh semua teroris di wilayah kami," ungkap Hecht.
(***)