Cerita Anak Korban Serangan Israel di Gaza, Ada yang Cedera Fisik-Trauma
Salah satu dari anak-anak itu, Hamsa Irshi (10) mulai tersenyum cerah dan bertepuk tangan bersama dengan teman-temannya. Dia menceritakan kisah kepergian keluarganya dari rumah mereka.
"Jumat lalu, ibu dan tiga saudara saya menemani saya ke rumah paman di Deir el-Balah. Namun, pada malam yang sama, serangan udara Israel menargetkan rumah paman saya, menewaskan seluruh keluarga mereka," tutur Hamsa sambil menahan tangis.
"Kami berada di ruangan yang agak jauh dari serangan langsung. Ibu saya menderita luka ringan, dan mereka berhasil menyelamatkan kami dari bawah reruntuhan," sambungnya.
Dari orang-orang yang berada di rumah pamannya malam itu, hanya ibunya, tiga saudara laki-lakinya, dan dua sepupunya yang selamat dari pemboman tersebut. Ketiga pamannya dan keluarga mereka meninggal dunia. Sementara ayah Hamsa dan saudara-saudaranya yang lain masih berada di Kota Gaza.
Meski terkejut, Hamsa aktif mengikuti kegiatan dukungan mental dan menceritakan ketakutannya terhadap perang. Dia mengatakan dia sangat ingin hal ini segera berakhir dan merasa aman kembali.
Anak lainnya, Malak Khatab (12) yang tinggal di kamp Deir el-Balah merasa senang setelah mengikuti kegiatan yang dibuat oleh Abushawish. Menurutnya, kegiatan itu membuat anak-anak merasa bersemangat lagi.