Thariq Halilintar Hadir saat Kampanye Ganjar Pranowo di Merauke Papua Selatan
RIAU24.COM - Calon presiden (capres) nomor urut 3 dan didukung Partai Perindo Ganjar Pranowo memulai kampanye perdana Pilpres 2024 di Merauke, Papua Selatan, Selasa (28/11).
Dalam rangkaian kampanye itu, Ganjar membawa selebritas yang juga caleg PDIP Thariq Halilintar.
Ganjar mengatakan sengaja menghadirkan Thariq untuk memberi motivasi serta saling bertukar nomor telepon dengan relawan dan mahasiswa Merauke yang akan diajak bergerak di industri kreatif.
Ganjar pun mengajak pemuda-pemudi di Merauke untuk mempelajari industri kreatif dari tokoh pemuda Jakarta seperti Thariq Halilintar. Thariq juga menjadi salah satu juru kampanye Ganjar-Mahfud MD di ajang Pilpres 2024.
Pada kesempatan itu, Thariq mengatakan industri kreatif memiliki sumber daya yang tidak terbatas sehingga modalnya untuk mencapai kesuksesan akan selalu ada bagi pemuda yang lahir dari keluarga ekonomi pas-pasan.
"Saya sudah pernah merasakan jadi loper koran di emperan dan lampu merah, sampai semua barang di rumah pun habis dijual. Tapi industri kreatif ini modalnya tidak pernah habis, akan terus ada selama kita terus berusaha," kata sosok dari bagian keluarga selebritas Gen Halilintar tersebut.
Kampanye itu digelar di Gedung Bella Vista, Kecamatan Merauke, Merauke, Papua Selatan.
Pada kesempatan itu, Ganjar juga mengaku tertohok oleh kritikan mengenai jalan rusak yang disampaikan Kepala Kampung Wendu Matara Kalimus Mahuze secara santun.
"Tadi ada kepala suku menyampaikan kepada kami, bapak sudah lewat jalan kami. Jalan kami bagus sekali, tetapi kami melewati itu, kami tahu jalannya tidak bagus. Jadi, saya tertohok," kata Ganjar di Gedung Bella Vista tersebut.
Menurut Ganjar, kesantunan membuat kritikan verbal dari Kalimus jauh lebih menyentuh agar bisa mengingat maksudnya dengan cara yang baik.
Eks Gubernur Jawa Tengah itu mengatakan pemerintah dengan segala kekurangannya harus terus diingatkan dengan cara-cara santun seperti yang dilakukan Kalimus.
Ia juga menilai, semua pemuda-pemudi Merauke, tokoh adat dan tokoh agama harus dilibatkan dan duduk bersama dalam setiap musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) agar semua bisa mendengar ide kreatif satu sama lain, saling mencari yang paling bisa disepakati.
"Yang namanya adil, semuanya dilibatkan. Keadilan harus bisa ditegakkan supaya Papua ini aman damai," kata Ganjar.