Israel Tawarkan Kesepakatan Baru pada Hamas, Ini Isinya
Dalam gencatan senjata selama sepekan bulan lalu, Hamas membebaskan 105 sandera dengan imbalan pembebasan 240 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel. Namun, negosiasi gagal dan perang berlanjut lagi pada 1 Desember. Israel pun kembali melancarkan pembunuhan brutal pada warga sipil Palestina di Jalur Gaza hingga saat ini.
Melansir Sindonews, Presiden Israel Isaac Herzog mengkonfirmasi pada Selasa bahwa, “Israel siap untuk jeda kemanusiaan lagi dan bantuan kemanusiaan tambahan untuk memungkinkan pembebasan sandera,” namun rincian pasti dari kesepakatan tersebut belum disepakati.
Presiden menegaskan “tanggung jawab sepenuhnya” berada di tangan Pemimpin Hamas Yahya Sinwar.
Sekitar 1.200 orang tewas dalam serangan mendadak Hamas tanggal 7 Oktober terhadap Israel. Rezim kolonial Israel kemudian menyerang Jalur Gaza hingga menewaskan lebih dari 20.000 warga Palestina. Pada Senin, Direktur CIA Bill Burns dilaporkan mengadakan pembicaraan dengan pejabat Israel dan Qatar sebagai bagian dari upaya baru memulai kembali pembicaraan.
Nasib para sandera yang tersisa juga menjadi fokus yang lebih tajam setelah IDF mengakui pada Jumat bahwa tentaranya secara tidak sengaja membunuh tiga pria tak bersenjata yang kemudian dikonfirmasi sebagai warga Israel yang ditahan Hamas. Kebodohan tentara Israel itu memicu kecaman keras di dalam negeri rezim kolonial itu.
Para sandera yang dibunuh sendiri oleh tentara Israel itu dikabarkan telah mengibarkan bendera putih saat dihabisi tentara yang seharusnya melindungi mereka.