AS Bantah Terlibat Ledakan Tewaskan 103 Warga Iran
RIAU24.COM - Pemerintah Amerika Serikat (AS) membantah tuduhan bahwa mereka atau sekutunya, Israel, berada di balik ledakan mematikan di Iran. AS pun mengingatkan agar tidak terjadi eskalasi lebih lanjut setelah dugaan serangan Israel terhadap pemimpin Hamas di Lebanon.
Setidaknya 103 orang tewas di Iran selatan di makam Jenderal Garda Revolusi Qasem Soleimani, ketika para pelayat berkumpul tepat empat tahun setelah dia tewas dalam serangan drone Amerika Serikat.
"Amerika Serikat tidak terlibat dalam hal apa pun, dan anggapan sebaliknya adalah hal yang konyol," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller mengenai serangan yang terjadi pada hari Rabu (3/1) waktu setempat tersebut.
"Kami tidak punya alasan untuk percaya bahwa Israel terlibat dalam ledakan ini," imbuhnya seperti dilansir Detik dari kantor berita AFP, Kamis (4/1/2024).
"Kami menyampaikan simpati kami kepada para korban dan orang-orang yang mereka cintai yang meninggal dalam ledakan mengerikan ini," katanya.
Dua ledakan bom yang terjadi pada peringatan pembunuhan Soleimani itu terjadi satu hari setelah dugaan serangan Israel yang menewaskan pemimpin nomor dua Hamas, Saleh al-Aruri, di pinggiran selatan ibu kota Lebanon, Beirut, yang merupakan basis gerakan Hizbullah yang didukung Iran.
Seorang pejabat pertahanan AS, yang berbicara kepada AFP tanpa menyebut nama, membenarkan bahwa Israel-lah yang melakukan serangan tersebut.
Miller mengatakan bahwa Aruri adalah "teroris brutal dengan darah warga sipil di tangannya."
Namun dia memperingatkan agar tidak terjadi eskalasi lebih lanjut di wilayah tersebut.
"Tidak ada kepentingan siapa pun - tidak ada kepentingan negara di kawasan ini, tidak ada kepentingan negara mana pun di dunia - untuk melihat konflik ini meningkat lebih jauh dari yang sudah terjadi," ujar Miller.
Namun, Amerika Serikat menolak tekanan yang semakin besar untuk mendukung gencatan senjata di Gaza, dan mengatakan bahwa Israel mempunyai hak untuk mengalahkan Hamas.
Hamas "masih memiliki kekuatan yang signifikan di Gaza," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby.
Israel telah "menargetkan dan berhasil melawan sejumlah pemimpin Hamas, tentu saja di tingkat brigade dan lebih tinggi," kata Kirby.
Para pejabat AS menolak untuk menduga siapa yang melakukan serangan di Iran tersebut.
Soleimani, yang memimpin unit elit Garda Revolusi Iran, juga merupakan musuh keras kelompok ISIS. Soleimani terbunuh empat tahun lalu di bandara Baghdad, Irak dalam serangan yang diperintahkan oleh presiden AS saat itu, Donald Trump menyusul serangan terhadap pasukan AS di negara itu oleh para milisi Syiah yang terkait dengan Iran.