Dokter Jantung Ungkap Kemungkinan Penyebab Meninggal Mendadak saat Tidur

Devi • 12 Apr 2024, 16:02

RIAU24.COM - Tidur adalah salah satu kebutuhan manusia yang sangat penting untuk menjaga kesehatan dan fungsi tubuh. Namun, terkadang ada beberapa kasus orang yang meninggal saat tidur.

Hal ini membuat banyak orang bertanya-tanya soal penyebabnya. Kondisi yang disebut menjadi pemicunya adalah penyakit jantung, salah satunya henti jantung.

Henti jantung merupakan kondisi saat listrik jantung berdenyut super cepat (lebih dari 300 denyut per menit). Itu menyebabkan jantung berhenti memompa darah ke seluruh tubuh, hingga bisa meninggal dalam waktu kurang dari 10 menit.

Spesialis jantung dan pembuluh darah dr Sunu Budhi Raharjo, SpJP, mengungkapkan kejadian henti jantung memang paling banyak terjadi saat malam dan dini hari. Mengapa demikian?

"Secara logika, ini ada hubungannya dengan saraf otonom dan simpatik parasimpatis, yang berhubungan dengan gangguan saraf," kata dr Sunu dalam agenda temu media, Senin (25/2/2024).

"Namun, secara persis kita nggak tahu kenapa lebih banyak di malam hari. Tetapi, kejadiannya banyak pada malam hari, contohnya sindrom Brugada," sambungnya.

Dikutip dari Cleveland Clinic, sistem saraf otonom merupakan bagian dari keseluruhan sistem saraf yang mengontrol fungsi otomatis tubuh yang diperlukan untuk bertahan hidup. Ini adalah proses yang tidak dipikirkan dan dikelola oleh otak saat bangun atau tidur.

Dalam saraf otonom, terdapat dua bagian lainnya yaitu sistem saraf simpatik dan parasimpatis. Saraf simpatik bertugas meningkatkan detak jantung dan mengencangkan otot agar mampu merespons stres dan bahaya dengan cepat.

Sementara sistem saraf parasimpatis adalah bagian yang bekerja menurunkan detak jantung dan melemaskan otot-otot di tubuh. Jika keduanya mengalami gangguan, bisa berdampak pada irama jantung yang berujung henti jantung.

Selain henti jantung, ada beberapa kondisi lain yang bisa menyebabkan kematian saat tidur. Dikutip dari Very Well Health, yaitu: