Menu

Ini yang Terjadi pada Tubuh saat Minum Kopi Tiap Hari

Devi 28 Apr 2024, 20:06
Ini yang Terjadi pada Tubuh saat Minum Kopi Tiap Hari
Ini yang Terjadi pada Tubuh saat Minum Kopi Tiap Hari

RIAU24.COM - Bagi sebagian orang, minum kopi sudah menjadi rutinitas yang tidak bisa dihilangkan. Bukan hanya karena rasa dan aromanya yang nikmat, tapi juga demi mendapatkan khasiat kesehatan dari minum kopi itu sendiri.
Memang, kopi memiliki banyak sekali manfaat untuk kesehatan. Tapi jika dikonsumsi secara berlebihan, kopi justru bisa memberikan efek samping pada tubuh.

Manfaat Minum Kopi Setiap Hari

Lantas, apa yang terjadi pada tubuh jika mengonsumsi kopi setiap hari? Dikutip dari berbagai sumber, berikut dampak mengonsumsi kopi setiap hari.

1. Meningkatkan energi
Bukan tanpa alasan orang mengonsumsi kopi setiap hari. Salah satu manfaat minum kopi adalah memberikan energi tambahan yang dibutuhkan untuk menjalani rutinitas.

Khasiat tersebut berasal dari kandungan kafein yang ada pada kopi. Kafein merupakan stimulan alami yang dapat membantu tubuh mendapatkan lebih banyak energi.

2. Mengurangi risiko penyakit kardiovaskular
Sebuah penelitian mengungkapkan minum kopi dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular. Ini karena kopi dapat membantu mengatasi faktor-faktor pemicu, seperti kolesterol tinggi.

Lebih lanjut, penelitian itu juga menemukan konsumsi 3-5 cangkir kopi setiap hari dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular hingga 15 persen.

3. Meningkatkan mood

Sebuah studi yang dilakukan pada 2019 mengungkapkan kafein dapat meningkatkan mood atau suasana hati. Peneliti menemukan orang dewasa dapat mengalami peningkatan mood selama 30 menit setelah mengonsumsi kafein.

Tak hanya itu, minum kopi secara teratur dapat menghasilkan perbaikan suasana hati yang lebih signifikan dibanding minum kopi tanpa kafein.

4. Mendukung fungsi pencernaan
Kopi juga dapat menunjang kinerja sistem pencernaan dengan cara merangsang motilitas usus besar. Hal tersebut berkontribusi dalam melancarkan buang air besar (BAB).

Selain itu, mengonsumsi kopi hangat juga dapat memperlebar pembuluh darah pada sistem pencernaan. Hal ini kemudian membantu meningkatkan aliran darah dan aktivitas organ pencernaan.

5. Menurunkan risiko alzheimer
Kopi juga mengandung antioksidan berupa polifenol yang dapat meningkatkan kesehatan otak. Dalam jurnal yang diterbitkan International of Molecular Sciences pada 2021, kopi memiliki kaitan dengan penurunan risiko penyakit neurodegeneratif, seperti alzheimer, parkinson, dan demensia.

Efek Samping Minum Kopi

Seperti yang telah disebutkan, mengonsumsi kopi secara berlebihan dapat memicu efek samping. Selain itu, orang dengan kondisi tertentu juga disarankan untuk menghindari minum kopi karena bisa berdampak buruk terhadap kesehatan.

Berikut efek samping yang bisa muncul akibat mengonsumsi kopi:

1. Merusak kualitas tidur
Mengonsumsi kopi secara berlebihan berpotensi merusak kualitas tidur. Pasalnya, kafein yang terkandung dalam kopi dapat mengganggu bagian otak yang berfungsi untuk merespons terhadap hormon tidur.

Akibatnya, seseorang yang minum kopi secara berlebihan akan sulit untuk terlelap. Tak hanya itu, tubuhnya juga bisa merasa lelah meski sudah tidur semalaman.

2. Menyebabkan dehidrasi
Kopi memiliki sifat diuretik yang meningkatkan keinginan untuk buang air kecil. Jika dikonsumsi secara berlebihan, kopi dapat membuat tubuh kekurangan cairan dan mengalami dehidrasi.

3. Memicu asam lambung
Memang, kopi dapat membantu melancarkan pencernaan. Tapi jika dikonsumsi saat perut kosong, kopi justru bisa memicu sakit perut.

Hal ini disebabkan oleh efek kafein yang merangsang cairan asam lambung di perut. Akibatnya, cairan asam lambung tersebut dapat naik ke kerongkongan dan menyebabkan gejala, seperti sakit perut, mual, sakit tenggorokan, dan lain sebagainya.

4. Memicu ansietas
Kandungan kafein yang ada pada kopi memang dapat meningkatkan fokus otak. Tapi di saat yang sama, kafein juga bisa memicu ansietas dan stres.

Ini terjadi ketika kopi dikonsumsi secara berlebihan. Kelebihan kafein akan diserap oleh darah dan dibawa masuk ke otak. Hal ini dapat merangsang produksi hormon kortisol yang memicu stres. ***