Perusahaan Amerika Serikat Mau Bangun 'Nuklir' di Indonesia Senilai Rp17 Triliun
Untuk bisa merealisasikan rencana tersebut, Bob menyebutkan pihaknya sudah saat ini tengah menyusun proposal yang nantinya akan diajukan kepada pemerintah untuk bisa mendukung pembangunan PLTN pertama di dalam negeri.
"Bahkan kita juga saat ini baru saja minggu lalu menyelesaikan kick-off meeting bersama Dewan Energi Nasional untuk menyusun proposal yang akan kita ajukan kepada pemerintah untuk memayungi program ini," jelasnya.
Bob menyebutkan pihaknya merencanakan pembangunan PLTN dengan nilai investasi triliunan Rupiah tersebut bisa dibangun di Provinsi Bangka Belitung yang mana pihaknya sendiri menargetkan proyek tersebut sudah bisa beroperasi pada tahun 2030 mendatang.
"Kita mudah-mudahan akan kita tempatkan itu di Bangka Belitung, di Provinsi Bangka Belitung dan tahun 2030 kita sudah bisa beroperasi. Dan kami yakin ini dapat menjadi suatu solusi praktis transisi energi, yaitu menghentikan PLTU batu bara," ujarnya.
Memang, Indonesia saat ini tengah mendorong program transisi energi beralih menuju sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) menggantkan posisi batu bara sebagai energi primer di Indonesia.
Bob menilai, nuklir melalui PLTN bisa menggantikan posisi tersebut dengan karakteristik ketersediaan energi yang mumpuni seperti batu bara.