Sejak Serangan Israel, 10.000 Orang Hilang di Gaza
RIAU24.COM - Sejak serangan Israel 7 Oktober lalu, hampir 10.000 orang hilang atau terjebak di bawah reruntuhan.
Tentara Israel telah melakukan 3.070 pembantaian di Jalur Gaza. Sebanyak 14.944 anak-anak dan 9.849 wanita kehilangan nyawa dalam serangan yang dilakukan tentara Israel.
Itu diungkapkan Pemerintahan Gaza. Jumlah warga Palestina yang tewas di Gaza telah mencapai 34.622 orang, sedangkan korban luka yang dirawat di rumah sakit berjumlah 77.867 orang.
Ditekankan bahwa 72% dari mereka yang terkena serangan Israel di Gaza adalah perempuan dan anak-anak. Sekitar 30 anak sejauh ini meninggal karena kekurangan gizi dan kehilangan cairan di wilayah yang diblokade tersebut, katanya.
Tentara Israel telah menggunakan lebih dari 75.000 ton bahan peledak sejak serangan dimulai, kata pernyataan itu, menambahkan bahwa sekitar 492 petugas kesehatan dan 68 personel pertahanan sipil telah tewas dalam serangan yang menargetkan sektor kesehatan Gaza.
Jenazah 471 warga Palestina telah ditemukan dari enam kuburan massal di rumah sakit yang digerebek oleh tentara Israel, kata kantor media.
Dikatakan juga bahwa hampir 11.000 orang yang terluka berada dalam kondisi kritis dan memerlukan perawatan di luar negeri, sementara 10.000 pasien kanker berisiko meninggal karena kurangnya layanan kesehatan.
Para dokter di Gaza telah mendiagnosis sekitar 1,095 juta kasus penyakit menular dan lebih dari 20.000 kasus Hepatitis A, kata pernyataan itu, merujuk pada pengungsian massal warga sipil yang disebabkan oleh serangan Israel.
Melansir Sindonews dari Anadolu, sekitar 60.000 wanita hamil berisiko karena kurangnya layanan kesehatan, begitu pula 350.000 orang menderita penyakit kronis karena kekurangan obat-obatan, menurut pernyataan tersebut.
Sejak tentara Israel memulai serangannya, mereka telah menahan lebih dari 5.000 warga Palestina di Gaza, tambahnya. Tentara Israel telah menahan 310 petugas kesehatan dan 20 jurnalis, sementara 2 juta orang dari 2,3 juta penduduk Gaza telah mengungsi, pernyataan itu menekankan.
Serangan Israel sejauh ini secara langsung menyebabkan kerugian sebesar USD33 miliar di Jalur Gaza.