Pasutri Wajib Waspada! Dokter Bicara Risiko Sakit Kepala-Stroke Usai Bercinta
RIAU24.COM - Bercinta menjadi sebuah momen yang penting untuk setiap pasangan suami istri. Namun, terkadang masalah sakit kepala ketika atau setelah melakukan seks bisa menjadi hal yang mengganggu keintiman ketika bercinta.
Sakit kepala primer terkait dengan aktivitas seksual atau Primary Headache Associated with Sexual Activity (PHASA) menggambarkan setidaknya ada dua serangan nyeri di kepala atau leher yang disebabkan oleh aktivitas seksual. Sakit kepala ini dapat meningkat secara bertahap selama aktivitas seksual atau dapat menjadi sakit kepala hebat sesaat sebelum atau selama orgasme.
Kondisi yang juga bisa disebut sebagai sakit kepala orgasme atau sakit kepala coital cephalgia ini dialami oleh 1-1,6 persen populasi.
Kemunculan PHASA bisa terasa intens selama satu menit hingga 24 jam. Jenis yang paling umum adalah sakit kepala hebat yang cepat pada saat orgasme. Kondisi ini lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita.
Apa yang menyebabkan kondisi PHASA ini dapat terjadi? Hingga saat ini penyebab sakit kepala seks belum sepenuhnya dipahami. Namun, pengidap hipertensi lebih mungkin mengalami PHASA karena keterkaitan tekanan darah tinggi.
"Studi mengungkapkan stenosis vena (penyempitan pembuluh darah) dan sakit kepala yang dipicu batuk atau aktivitas seks berhubungan dengan PHASA," sambungnya.
Lebih lanjut, Davidson menyebut bahwa masyarakat juga harus mewaspadai risiko perdarahan otak atau stroke yang mungkin terjadi setelah hubungan seks. Hal tersebut sempat dialami oleh seorang wanita 61 tahun di Amerika Serikat pada April 2024.
Ia menuturkan perdarahan otak saat berhubungan seks termasuk sering ditemukan. Davidson menyebutkan aktivitas fisik berat seperti berlari, mengangkat beban berat, mengejan di toilet, tertawa juga dapat menjadi salah satu pemicu stroke.
"Di Amerika Serikat, satu dari 12 pasien yang masuk UGD karena perdarahan otak sedang berhubungan seks ketika rasa sakit mulai muncul," kata Davidson. ***