Aktivis Iklim Ditangkap Setelah Menempelkan Poster Protes pada Lukisan Monet Terkenal di Paris
RIAU24.COM - Polisi Prancis, pada hari Sabtu (1 Juni) menangkap seorang aktivis lingkungan yang melakukan protes untuk menarik perhatian pada perubahan iklim dengan menempelkan poster perekat pada lukisan Monet yang dipajang di Musee d'Orsay di Paris.
Wanita itu, dari Riposte Alimentaire (Food Response) sekelompok aktivis lingkungan dan pembela produksi pangan berkelanjutan terlihat menempatkan poster merah darah di atas lukisan 'Poppy Field' Claude Monet dalam sebuah video yang diposting di X.
Selanjutnya, dia terlihat meletakkan lem di tangannya dan meletakkannya di dinding di belakangnya.
Dalam video itu, sesuai AFP, dia terdengar mengatakan, “gambar mimpi buruk ini menanti kita jika tidak ada alternatif yang diberlakukan.”
Menurut Associated Press, stiker, yang menutupi sekitar setengah dari karya seni, dikatakan sebagai visi apokaliptik, futuristik dari adegan yang sama.
Kelompok itu, sesuai AP, mengatakan itu seharusnya menunjukkan seperti apa ladang itu pada tahun 2100 setelah dirusak oleh api dan kekeringan jika lebih banyak tindakan tidak diambil terhadap perubahan iklim.
Lukisan karya Monet, yang selesai pada tahun 1873 menunjukkan orang-orang dengan payung berjalan-jalan di ladang opium yang sedang mekar.
“Pada saat serangan itu, lukisan itu ditutupi oleh kaca dan tidak mengalami kerusakan permanen,” kata juru bicara Musee d'Orsay kepada AFP.
"Pameran ini sepenuhnya dapat diakses oleh publik lagi," kata juru bicara itu. Museum di Paris adalah rumah bagi beberapa karya Impresionis yang paling dicintai di dunia.
Aktivis iklim ditangkap
Mengutip sumber-sumber polisi, AFP mengatakan bahwa aktivis iklim itu telah ditangkap.
Juru bicara museum mengatakan bahwa pengaduan pidana akan didaftarkan atas serangan budaya terbaru yang semakin meningkat.
Kelompok itu, yang menyebut dirinya gerakan perlawanan sipil Prancis yang bertujuan untuk memacu perubahan sosial radikal bagi lingkungan dan masyarakat, dilaporkan telah terlibat dalam beberapa tindakan serupa selama beberapa bulan terakhir.
Pada bulan Januari, dua pengunjuk rasa dari kelompok itu melemparkan sup ke lukisan 'Mona Lisa' di museum Louvre.
Lukisan ikonik karya Leonardo da Vinci juga ditutupi dengan kaca antipeluru dan tidak mengalami kerusakan apa pun.
Gerakan itu, menurut AFP mengatakan, "Kami mencintai seni tetapi seniman masa depan tidak akan memiliki apa pun untuk dilukis di planet yang terbakar."
(***)